JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memberikan masukan kepada Bank Dunia atau World Bank terkait Kerangka Kerja Kemitraan (Country Partnership Framework/CPF).
Masukan itu disampaikan Sri Mulyani saat menerima kunjungan Vice President for East-Asia and Pacific of the World Bank, Manuela V. Ferro di Jakarta, pada hari Kamis, 30 Januari 2025.
“Saya memberikan masukan mengenai Indonesia Country Partnership Framework (CPF) yang akan di-update dalam beberapa waktu ke depan,” kata Sri Mulyani dalam unggahan Instagramnya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (30/1).
Baca juga :
Dia menjelaskan, bahwa CPF merupakan alat yang sangat penting untuk menyelaraskan visi tujuan utama pembangunan antara World Bank Group dengan negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia.
“Saya sampaikan juga harapan kepada Manuela agar nantinya CPF terbaru bisa menangkap berbagai dinamika geopolitik, situasi politik domestik, dan menyentuh sisi sosial serta ekonomi,” kata Sri Mulyani.
Sebagai informasi, bahwa kemitraan Indonesia dengan Bank Dunia saat ini masih mengacu pada CPF Indonesia 2021-2025, yang fokus utamanya adalah pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Pada tahun ini, kerangka kerja kemitraan itu akan diperbarui, yang harapannya arsitektur CPF terbaru nanti bisa diformulasikan secara tepat agar dapat memberikan dampak kepada Indonesia secara positif dan konstruktif.
“Yang terpenting, bagaimana negara demokrasi besar seperti Indonesia mampu terus berprogress sesuai asas inklusivitas dan partisipasi untuk mewujudkan berbagai tujuan utama pembangunan,” pungkasnya.