JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati memberikan sinyal untuk mengabulkan tambahan anggaran untuk program makan bergizi gratis (MBG) senilai Rp 100 triliun.
Dia menuturkan, penambahan itu bukan sekadar menggenapkan anggaran program unggulan pemerintah tersebut, dari Rp 71 triliun menjadi Rp 100 triliun. Tetapi menambahnya menjadi Rp 171 triliun.
Bendahara negara itu lantas menyebut, bahwa penambahan anggaran tersebut diharapkan dapat memacu pertumbuhan usaha kecil dan menengah di tanah air.
Baca juga :
- Wapres Ingatkan Standar Gizi Program MBG Harus Tetap Seimbang
- Jumhur Hidayat Dukung MBG Prabowo, Ini Alasannya
- Wapres Pastikan Kualitas Makan Bergizi Gratis Selalu Terjaga
- Siswi SMAN 13 Jakarta Utara Persembahkan Lukisan untuk Presiden Prabowo
- Tinjau MBG di SMA Negeri 13 Jakarta, Wapres Tampung Masukan Siswa
“Apabila Program Makan Bergizi Gratis ini akan ditingkatkan, dari Rp71 triliun ditambahkan Rp100 triliun, bukan naik ke Rp100 triliun tapi jadi Rp171 triliun. Maka ini akan menambah jumlah sentra,” ujarnya dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (30/1).
“Saya harap ini bisa menimbulkan efek berganda yang luar biasa bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani menyatakan bahwa Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan penghematan anggaran untuk mengoptimalkan alokasi belanja negara tahun anggaran 2025, yang senilai Rp3.621,3 triliun.
Penghematan anggaran yang dilakukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto itu bertujuan untuk memastikan agar manfaat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Dengan adanya penghematan itu, pos belanja yang tidak berdampak langsung ke masyarakat akan dipangkas. Sedangkan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat diprioritaskan, termasuk program MBG.
Sri Mulyani pun mengingatkan, bahwa program MBG merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan anggaran besar.
“Tujuan dari program ini adalah untuk menjamin anak-anak Indonesia yang sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga mereka mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik,” tandasnya.