JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan terdapat setidaknya sebanyak 17 perusahaan dengan aset skala besar alias jumbo yang masuk dalam antrean (pipeline) akan melangsungkan pencatatan perdana atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia.
Merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017, 17 perusahaan itu masuk kategori perusahaan beraset jumbo lantaran aset yang dimiliki berada di atas Rp250 miliar.
Secara total terdapat 18 perusahaan dalam antrean akan melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia. Namun satu di antaranya merupakan perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar.
Baca juga :
- Bersiap! 17 Perusahaan Beraset Jumbo Sudah Antre IPO
- Long Weekend, Bursa Saham Libur 3 Hari
- BEI Catat Kapitalisasi Pasar di Bursa Selama Sepekan Turun Jadi Rp12.462 Triliun
- BEI Catat Penerbitan Obligasi dan Sukuk Sepanjang 2025 Capai Rp8,60 Triliun
- BEI Catat Volume Perdagangan Karbon Internasional Perdana Capai 49,807 tCO2e
Dari sisi sektor, dalam antrean IPO terdapat sebanyak enam perusahaan sektor barang konsumen primer, tiga perusahaan sektor industri, dan dua perusahaan sektor energi.
Kemudian, dua perusahaan sektor kesehatan, dua perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan sektor barang konsumen non primer, satu perusahaan sektor keuangan, dan satu perusahaan sektor transportasi & logistik.
Sampai dengan hari Kamis 24 Januari 2025, BEI mencatat sebanyak delapan perusahaan telah melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia, dengan dana dihimpun mencapai Rp3,70 triliun.
Dalam periode sama, telah diterbitkan sebanyak delapan emisi dari tujuh penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun senilai Rp8,6 triliun.
Di sisi lain, sampai periode tersebut, terdapat 18 emisi dari 14 penerbit EBUS yang sedang berada dalam antrean (pipeline) untuk menerbitkan emisi EBUS.
Sementara itu, untuk aksi rights issue, per 24 Januari 2025, belum terdapat perusahaan tercatat yang melakukan aksi rights issue.
Namun demikian, terdapat sebanyak tujuh perusahaan tercatat dalam antrean akan melangsungkan aksi rights issue di pasar modal Indonesia, yang terdiri dari tiga perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor energi, serta dua perusahaan sektor kesehatan.