JAKARTA – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengklaim perdagangan aset kripto sepanjang tahun 2024 mengalami kenaikan yang terbilang cukup signifikan, yakni sekitar 335,91 persen dari tahun sebelumnya.
Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya mengatakan, total nilai transaksi aset kripto sampai dengan akhir tahun 2024 kemarin tercatat sebesar Rp 650,61 triliun.
Adapun jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada November 2024 antara lain Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Doge Coin (DOGE), Pepe (PEPE),dan XRP(XRP).
“Hal ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan aset kripto di Indonesia,” katanya dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (24/1).
Dikatakannya bahwa pada tahun 2023, perdagangan aset kripto tercatat sebesar Rp 149,25 triliun. Dia memprediksi transaksi aset kripto bakal terus meroket, begitu pun dengan jumlah pelanggan dari mata uang digital tersebut.
“Untuk jumlah pelanggan aset kripto hingga Desember 2024 mencapai 22,91 juta. Bisa jadi naik terus bahkan sampai 25 juta pelanggan itu bakal tercapai,” sebutnya.
Diakui Tirta, bahwa capaian kinerja Bappebti pada 2024 menjadi pijakan dalam menyiapkan langkah strategis ke depan.
Hal ini, kata dia, guna meningkatkan peran Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) dalam mendukung penguatan perdagangan dan ekonomi Indonesia.
“Capaian Bappebti 2024 menunjukkan bagaimana PBK dapat menjadi solusi dalam mengoptimalkan perdagangan komoditas strategis Indonesia melalui transaksi multilateral di PBK,” ujarnya.
Selain itu, instrumen PBK lain berupa Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) mampu mendorong stabilitas harga dan pasokan komoditas, menjaga inflasi, serta meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia.
Selama 2024, Bappebti mencatat peningkatan kinerja PBK dengan total nilai transaksi mencapai Rp33.214,89 triliun atau naik sebesar 29,34 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp25.679,97 triliun.
Capaian lain terkait PBK pada 2024 adalah penguatan ekosistem perdagangan aset kripto melalui Bursa Aset Kripto Indonesia pada 28 Juli 2023.
Dikatakan Tirta Bappebti terus memperkuat kolaborasi dengan organisasi regulator mandiri (selfregulatory organization/SRO), asosiasi, dan para pemangku kepentingan industri aset kripto di Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto di samping tentunya memperkuat regulasi dan literasi kepada masyarakat. Dengan demikian, Bappebti optimistis nilai transaksi aset kripto akan meningkat pada 2025.
“Selain fokus pada peningkatan transaksi, Bappebti, SRO, dan pedagang fisik aset kripto (PFAK) juga harus konsisten dalam memberikan literasi untuk penguatan perlindungan kepada masyarakat. Literasi ditujukan terutama untuk pelanggan perdagangan aset kripto yang didominasi generasi muda,” pungkas Tirta.