JAKARTA – Pete Hegseth resmi menjadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat setelah mendapatkan kemenangan tipis berdasarkan pemungutan suara pada hari Jum’at (24/1).
Pete yang mengenal Presiden Donald Trump secara pribadi akhirnya resmi memegang posisi vital negeri Paman Sam tersebut setelah sempat dicecar pertanyaan dan ditentang oleh Partai Demokrat.
Pete Hegset merupakan mantan tokoh media Fox News dan mengatakan akan membawa perubahan terhadap sistem keamanan Amerika Serikat.
Namun banyak pandangan skeptis terkait kualifikasi Pete yang dianggap tak mempuni, tempramennya, serta pandangan Pete terkait perempuan dalam pertempuran.
Sementara itu sebelumnya, Senator Tammy Ducworth sempat mencecar Pete dengan berbagai pertanyaan terkait ASEAN. Tammy menguji pengetahuan Pete terkait ASEAN di antara orang banyak.
Namun ketika diminta menyebutkan ada berapa negara ASEAN dan negara mana saja yang tergabung dalam ASEAN, Pete malah mengungkit negara-negara Asia yang tak ada kaitannya dengan ASEAN.
“Saya tahu kalau kita pernah bekerja sama dengan Korea Selatan, Jepang di AUKUS,” kata Pete kembali dikutip Holopis.com, Sabtu (25/1).
Kemudian Tammy membalas dengan mengatakan bahwa tidak ada negara-negara yang disebutkan oleh Pete berada di ASEAN.
“Tidak ada dalam 3 negara yang anda sebutkan ada di ASEAN,” kata Tammy.
Pilihan Kontroversial
Meskipun menang tipis, namun terpilihnya Pete Hegseth sebagai Menhan adalah sesuatu yang kontroversial. Apalagi berdasarkan sejarah, jabatan tersebut adalah jabatan militer tertinggi di AS, di mana secara historis posisi itu diberikan kepada kandidat yang berpengalaman dalam menjalankan organisasi besar.
Sementara itu, Pete Hegseth juga diketahui sebagai sosok yang menentang perempuan dalam peran tepur, tetapi menarik kata-katanya ketika mencari dukungan.
Pete Hegseth juga memiliki daftar kontroversi lainnya seperti tuduhan pelecehan seksual pada 2017. Ia juga dituding suka minum alkohol berlebihan.