JAKARTA – Tim penyidik KPK terus mendalami keterlibatan sejumlah pihak dalam proyek digitalisasi stasiun bahan bakar umum (SPBU) PT Pertamina (Persero) oleh PT Telkom (Persero) tahun 2018 hingga 2023 yang diduga berujung rasuah. Pendalaman dilakukan penyidik lembaga antirasuah saat memeriksa sejumlah saksi pada Jumat (24/1).
Tercatat ada 10 saksi yang diperiksa penyidik. Yakni, Direktur PT Pasific Cipta Solusi, Elvizar; External Relation PT AKR Corporindo, Tri Margono; Direktur Utama PT Multimedia Nusantara (TELKOMMETRA) periode tahun 2016-2019, Otong IIP; Manager Wireless Deployment Divisi Planning and Deployment PT Telkom, Sri Damar Setiawan; dan GM Procurement PT PINS Indonesia periode tahun 2017- 2018, Revi Guspa.
Lalu, Senior Account Manager PT Telkom periode tahun 2018-2023, Reza Prakarsa; GM Energy Recource Service PT Telkom Periode periode tahun 2018-2023, Saleh; EGM Information Technology PT Telkom Direktur Enterprise & Bussines Solution PT SIGMA CIPTA CARAKA periode tahun 2018, Sihmirmo Adi; Direktur Enterprise & Bussines Service PT Telkom periode tahun 2017-2019, Dian Rachawan; dan SGM SSO Procurement PT Telkom Indonesia periode tahun 2012-2020, Weriza.
“Saksi hadir semua. Para saksi didalami terkait dengan proses pengadaan proyek digitalisasi SPBU oleh PT Telkom dan peran masing-masing saksi tersebut dalam proses pengadaan,” ucap Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika dalam keteranganya kepada wartawan, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (25/1).
Sayangnya Tessa saat ini belum mau mengungkap secara gamblang peran para saksi yang telah diperiksa itu. Mengingat, proses penyidikan sedang berjalan.
Diketahui, KPK saat ini sedang mengusut kasus dugaan korupsi pada proyek digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tahun 2019-2023. KPK sejauh ini sudah menjerat sejumlah tersangka dalam kasus ini.
