JAKARTA – Donald Trump resmi menjadi presiden Amerika Serikat untuk yang kedua kalinya pasca dilantik di Gedung Capitol pada hari Senin (20/1) waktu setempat.
Donald Trump adalah sosok pebisnis dan politikus yang kontroversial dan selalu menjadi pembicaraan hangat di dunia. Ia merupakan anggota Partai Republik dan sebelumnya menjabat sebagai Presiden ke-45 dari 2017 hingga 2021.
Ini dia biodata dari sosok Donald Trump.
- Nama : Donald John Trump
- Tanggal lahir : 14 Juni 1946
- Tempat lahir : New York, Amerika Serikat
- Zodiak : Gemini
- Shio : Anjing Api
Pendidikan dan Awal Karier
Trump menyelesaikan pendidikan sarjananya dengan gelar di bidang ekonomi dari Universitas Pennsylvania pada tahun 1968. Setelah lulus, ia mengambil alih perusahaan real estat keluarga pada tahun 1971 dan fokus pada pengembangan akomodasi mewah.
Meskipun meraih kesuksesan awal, Trump menghadapi serangkaian kebangkrutan bisnis pada tahun 1990-an, tetapi ia berhasil meluncurkan beberapa usaha sampingan. Dari tahun 2004 hingga 2015, ia menjadi pembawa acara dan produser eksekutif acara realitas “The Apprentice,” yang semakin meningkatkan popularitasnya.
Karier Politik
Trump memenangkan pemilihan presiden 2016 dengan platform yang berfokus pada isu-isu imigrasi, termasuk larangan perjalanan sementara yang menargetkan pengungsi dan warga negara dari beberapa negara mayoritas Muslim, serta memperluas tembok perbatasan AS-Meksiko. Ia juga menerapkan kebijakan pemisahan keluarga secara singkat.
Selama masa jabatannya, Trump membatalkan lebih dari 100 kebijakan dan regulasi lingkungan, menandatangani Undang-Undang Pemotongan Pajak dan Pekerjaan pada 2017, dan memulai perang dagang dengan China pada 2018. Ia menarik AS dari beberapa perjanjian internasional terkait iklim, perdagangan, dan program nuklir Iran.
Trump mencatatkan sejarah sebagai presiden AS pertama yang mengunjungi Korea Utara, bertemu dengan pemimpin Kim Jong Un, meskipun tidak ada kemajuan dalam denuklirisasi. Ia juga mencalonkan tiga hakim Mahkamah Agung selama masa jabatannya. Dalam menghadapi pandemi COVID-19, Trump cenderung meremehkan seriusnya situasi dan mengabaikan panduan dari badan kesehatan masyarakat internasional, meskipun ia menandatangani Undang-Undang Stimulus Ekonomi CARES.
Kontroversi dan Impeachment
Trump mengalami dua kali impeachment; yang pertama pada 2019 karena penyalahgunaan kekuasaan dan obstructing Congress, serta yang kedua pada 2021 karena menghasut pemberontakan, tetapi Senat membebaskannya dalam kedua kasus tersebut. Setelah masa jabatannya yang pertama, banyak sejarawan dan cendekiawan yang menilai Trump sebagai salah satu presiden terburuk dalam sejarah Amerika.
Pernyataan dan tindakan politik Trump telah memicu gerakan “Trumpism,” di mana banyak komentar dan tindakannya dianggap berisi nuansa rasial, rasis, dan misoginis. Ia dikenal mempromosikan teori konspirasi dan membuat pernyataan yang salah selama kampanye dan masa kepresidenannya, melebihi yang pernah terjadi dalam politik Amerika.
Meskipun kalah dalam pemilihan presiden 2020, Trump tidak mengakui kekalahannya dan mengklaim adanya kecurangan pemilu yang luas, termasuk keterlibatannya dalam serangan Capitol pada 6 Januari. Dalam proses perdata, ia ditemukan bertanggung jawab atas pelecehan seksual dan pencemaran nama baik pada tahun 2023, serta penipuan keuangan pada 2024.
Ia juga dinyatakan bersalah atas pemalsuan catatan bisnis pada Mei 2024 dan dijatuhi hukuman pembebasan tanpa syarat pada Januari 2025, menjadikannya presiden AS pertama yang dihukum karena kejahatan berat.
Kembalinya ke Kursi Kepresidenan
Setelah memenangkan pemilihan presiden 2024, Trump menjadi presiden kedua dalam sejarah AS, setelah Grover Cleveland, yang menjabat dua periode tidak berturut-turut. Dalam perjalanan karier politiknya, Trump tetap menjadi tokoh yang kontroversial, memicu perdebatan yang luas mengenai kebijakan dan pendekatannya terhadap berbagai isu domestik dan internasional.