JAKARTA – Bencana tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara berdampak kepada pemukiman warga hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, seperti kejadian longsor yang terjadi di Kabupaten Karo menyebabkan setidaknya 10 orang meninggal dunia.
“Bencana tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Karo, yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan dua rumah rusak berat,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Rabu (15/1).
Tak hanya di Kabupaten Karo, Abdul menjelaskan bahwa bencana tanah longsor yang menyebabkan korban meninggal dunia turut terjadi di Kabupaten Padang Lawas.
“Di Kabupaten Padang Lawas, tanah longsor mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 47 KK atau 258 jiwa mengungsi di fasilitas pendidikan setempat,” tukasnya.
Sementara itu, di Kota Binjai dilaporkan terdampak banjir yang mempengaruhi 169 KK atau 807 jiwa, dengan total 169 rumah terendam.
Abdul memastikan bahwa genangan air telah surut, dan pemerintah setempat telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi untuk wilayah ini.
Sedangkan di Kabupaten Deli Serdang, banjir mengakibatkan 282 KK atau 1.048 jiwa terdampak dan 282 rumah terendam. Di Kota Medan, 420 KK atau 880 jiwa terdampak, dengan 250 rumah terendam.
“Genangan air mulai surut di Medan, namun di Kabupaten Asahan, 1.435 KK atau 5.645 jiwa terdampak dan 12 KK atau 41 jiwa mengungsi, dengan kerusakan infrastruktur termasuk 6 jembatan dan abrasi jalan sepanjang 2.100 meter,” jelasnya.