JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebutkan, bahwa Perum Bulog akan membeli beras dari pabrik yang menyerap gabah petani pada masa panen raya mendatang.
Namun ia menegaskan, bahwa pembelian itu hanya dilakukan pada pabrik yang menyerap gabah petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yakni senilai Rp6.500 per kilogram (kg).
Dia menyebut, bahwa pemerintah saat ini tengah menyelesaikan perjanjian antara Bulog dengan pabrik-pabrik penggilingan beras yang ada di seluruh Indonesia.
Dalam perjanjian itu pabrik diwajibkan membeli gabah dari petani dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram.
“Bagi pabrik yang tidak membeli gabah petani dengan harga Rp6.500 maka Bulog tidak akan bisa membeli beras itu sehingga Bulog akan langsung membeli gabah dari petani,” katanya usai panen padi di Banyuasin, Sumatera Selatan, seperti dikutip Holopis.com, Senin (13/1).
Kemudian, pemerintah memastikan HPP gabah senilai Rp6.500 per kilogram menjelang musim panen raya yang diperkirakan pada bulan Februari. Untuk, puncak panen raya diperkirakan terjadi pada bulan April.
“Bulan Febuari akan masuk panen raya. Untuk puncaknya pada bulan Maret dan April, sehingga tugas penting pemerintah adalah memastikan membeli gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram melalui Bulog,” ujarnya.
Zulhas mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi langsung untuk memastikan harga gabah tetap berada di atas HPP, terutama menjelang dan selama musim panen raya.
“Ini pesan dari Presiden Prabowo kemarin malam, jangan sampai menjelang panen raya gabah harganya jatuh di bawah HPP, yakni Rp6.500,” kata dia.