JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin angkat bicara perihal wacana libur panjang sekolah selama bulan Ramadan.
Menurutnya, wacana tersebut tak perlu diimplementasikan. Sebab menurutnya, wacana libur panjang di bulan Ramadan itu secara konsep belum jelas.
“Saya rasa tidak perlu libur panjang. Konsep libur Ramadan itu belum jelas,” ujar Cak Imin dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (11/1).
Di sisi lain, ia juga menilai libur panjang selama bulan puasa akan berdampak negatif pada perkembangan akademik dan spiritual siswa, meskipun puasa menjadi alasan munculnya wacana tersebut.
“Puasa tidak perlu menghentikan semua aktivitas. Pembelajaran tetap bisa berjalan seperti biasa,” ujar sebutnya.
Lebih lanjut, Muhaimin Iskandar menjelaskan bahwa libur sekolah yang terlalu lama akan mengakibatkan jeda pembelajaran yang cukup panjang, yang tentu berpotensi membuat siswa kehilangan ritme belajar.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar proses pembelajaran tetap berjalan normal selama bulan Ramadan. Sebab pada dasarnya puasa Ramadan merupakan suatu ibadah wajib kaum muslim.
Ketua Umum PKB itu berharap, agar para orang tua dan tenaga pendidik bisa memahami, bahwa puasa Ramadan seharusnya tidak menghambat kegiatan pendidikan yang penting bagi masa depan siswa.
“Puasa bukan alasan untuk menghentikan aktivitas belajar. Siswa tetap bisa menjalankan puasa dan belajar dengan baik,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) H.R. Muhammad Syafi’i alias Romo Syafi’i mengakui sudah adanya wacana libur sekolah selama sebulan penuh saat bulan Ramadan 2025 mendatang.
Kendati demikian, ia menyebut wacana tersebut belum dibahas lebih lanjut oleh pihaknya di Kementerian Agama (Kemenag).
“He eh sudah ada wacana (libur sekolah sebulan selama Ramadan). Kami belum bahas, tapi bacaannya kayaknya ada, tapi saya belum bahas itu,” ujar Syafi’i, Senin (30/12).
Adapun penerapan libur selama sebulan penuh pada bulan a Ramadan pernah diberlakukan pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada tahun 1999 lalu.