JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia, pada Kamis hingga Minggu, 9 – 12 Januari 2025.
BMKG menyampaikan, bahwa bibit siklon 97S (12.4°LS dan 106.6° BT) di Samudra Hindia, atau selatan Banten memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang.
Pola angin di wilayah Indonesia di bagian Utara juga umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut, dengan kecepatan angin berkisar 6 – 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 6 – 25 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, dan Selat Makassar bagian Selatan,” terang BMKG dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (9/1).
Kondisi tersebut, kata BMKG, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter, yang berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Aceh – Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa – NTT, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Samudra Pasifik Utara Maluku – Papua.
Tak hanya itu, kondisi tersebut juga menyebabkan peningkatan gelombang yang lebih tinggi hingga di kisaran 2,5 – 4,0 meter. Potensi gelombang tinggi ini berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
Gelombang Tinggi Berisiko Terhadap Keselamatan Pelayaran
Seiring dengan adanya potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan lantaran potensi gelombang tinggi itu dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi Perahu Nelayan, diimbau untuk menghindari wilayah dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Sedangkan untuk nelayan pengguna Kapal Tongkang agar dapat menghindari wilayah dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Terakhir untuk Kapal Ferry, wilayah yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran yakni wilayah yang memiliki kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pungkas BMKG.