Ada perbedaan angka rujukan untuk tes HbA1c dibanding tes lain. Diabetes akan ditegakan saat hasil tes menunjukkan angka 6,5% atau lebih dan dilakukan lebih dari satu kali. Prediabetes adalah Ketika hasil tes menunjukkan angka 5,7-6,7% dan angka normal dalam tes ini adalah pada nilai kurang dari 5,7%.
Jenis dan kuantitas makanan manusia akan sangat berpengaruh pada kadar HbA1c ini. Tes ini dapat digunakan sebagai diagnosa dan membantu pengelolaan diabetes dan memprediksi risiko dari komplikasi diabetes melitus. Untuk tes ini, tidak diperlukan puasa sebelum pengambilan sampel darah.
Dalam FBS, orang kadang bisa mengecoh dengan berusaha makan makanan sehat dengan jumlah terbatas sebelum tes dilakukan. Namun diet pola makan sehat beberapa hari sebelum tes tak bisa mempengaruhi nilai HbA1c.
Sel darah merah bisa bertahan hidup dalam tubuh selama 120 hari atau sekitar 4 bulan. Sementara HbA1c bisa menggambarkan kondisi gula darah rata-rata dalam 2-3 bulan terakhir. Karenanya HbA1c lebih akurat untuk mendiagnosa an memonitor diabetes. Apalagi tes ini lebih tidak mudah terpengaruh oleh penyakit-penyakit akut atau stres yang dialami oleh pasien.
Berbagai tes gula darah ini tujuan besarnya sama, yaitu untuk mengetahui seberapa baik tubuh bisa mengendalikan kadar gula dalam darah. Semakin buruk tubuh memproduksi insulin untuk menangkap gula dalam dalam darah, maka semakin tinggi risiko seseorang terkena Diabetes Melitus. Melacak kadar gula darah secara rutin juga penting untuk mengevaluasi apakah pengobatan diabetes yang diberikan sudah cukup efektif.