JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengumumkan, bahwa angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia sepanjang tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, menyebutkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2024 mencapai 150 ribu kasus, turun sedikit dari 152 ribu kasus di tahun 2023.
Meskipun demikian, angka ini masih tergolong tinggi dan menjadi perhatian serius Korlantas.
“Ini menjadi pekerjaan besar bagi kita semua, bagaimana kita bisa menurunkan lebih lanjut angka kecelakaan, pelanggaran, dan fatalitas di jalan raya,” ujarnya dikutip Holopis.com dari laman resmi Korlantas Polri, Rabu (8/2).
Untuk tahun 2025, Korlantas menekankan lima fokus utama yakni menurunkan kecelakaan lalu lintas, mengurangi pelanggaran, menurunkan fatalitas korban, mengatasi kemacetan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
Brigjen Slamet menegaskan bahwa langkah-langkah preemtif dan preventif akan lebih ditekankan dengan melibatkan seluruh jajaran Direktorat di Korlantas.
Salah satu strategi utama Korlantas adalah pemanfaatan teknologi informasi (IT). Aplikasi yang telah ada akan terus diperbarui untuk mempercepat dan mempermudah tugas kepolisian.
“Teknologi harus digunakan untuk membantu kita, bukan justru mempersulit pekerjaan. Setiap tahun, seluruh aplikasi yang kita miliki harus di-upgrade untuk meningkatkan kinerja,” jelas Brigjen Slamet.
Selain itu, Korlantas akan aktif memberikan penyuluhan kepada pelajar dari tingkat PAUD hingga SMA melalui program-program seperti Polisi Sahabat Anak dan Safety Riding.
“Kami akan melibatkan program-program seperti Polisi Sahabat Anak dan Safety Riding untuk mengedukasi generasi muda dalam berkendara,” jelasnya.
Korlantas juga berencana melaksanakan sejumlah operasi besar selama tahun 2025, seperti Operasi Patuh, Zebra dan Simpatik, dengan persiapan matang untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran dan libur panjang.
“Kita harus mulai menyiapkan segala sesuatunya dari awal tahun, seperti melakukan survei dan analisis data dari operasi sebelumnya. Semua hal harus dipersiapkan lebih awal,” tegasnya.
“Tugas kita adalah membuat jalan lebih aman bagi masyarakat. Dengan kerja keras dan sinergi, saya yakin kita bisa mewujudkannya,” tutup Brigjen Slamet.