yandex
Rabu, 8 Januari 2025

Kemenpora Berkolaborasi Beri Pelatihan untuk Pemuda Agar Terhindar dari Judol

JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberdayakan pemuda dengan memberi beasiswa pelatihan kerja untuk terhindar dari judi online (Judol). Kemenpora berkolaborasi dengan berbagai pihak karena pengentasan masalah pengangguran tak bisa diselesaikan oleh satu lembaga.

“Masalah pengangguran itu bukan masalah dari satu lembaga dan lembaga lain tutup mata. Kita harus bersama mengatasi masalah tersebut dengan kolaborasi dengan berbagai pihak baik itu lembaga pemerintah maupun swasta,” ucap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Selasa (31/12), sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.

Kemenpora mengamini banyak pemuda dan disabilitas yang berasal dari latar belakang yang kurang beruntung. Mereka harus diberikan pelatihan kerja gratis agar lebih terampil, dan berdaya saing,

“Pendidikan ini harus diberikan kepada individu dari latar belakang yang kurang beruntung. Diharapkan mereka dapat meningkatkan taraf hidup, berdaya, dan mandiri secara ekonomi,” kata Menpora Dito.

Menpora berharap para pemuda yang saat ini kurang beruntung dalam ekonomi tidak putus harapan. Dia ingin pemuda tidak terjebak dan terpengaruh bujuk rayu dari judi online yang malah membawa mereka ke dalam masalah ekonomi yang lebih besar.

“Kita ingin bersama melindungi harapan, dan cita-cita masyarakat Indonesia untuk bisa mendapat kehidupan yang lebih baik, serta memiliki kesempatan berkarir secara profesional tanpa bayang-bayang judi online,” ujarnya.

Semangat serupa pun disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Komdigi menyampaikan pentingnya memberi pelatihan kerja kepada masyarakat untuk terhindar dari judi online.

“Judi online ini menyasar kalangan masyarakat bawah yang kurang secara ekonomi. Mereka ‘dijanjikan’ untung besar dengan bermain judol namun akhirnya uang mereka habis dan ekonomi semakin terpuruk,” kata Menteri Komdigi Meutya Hafid.

Untuk mengatasi masalah itu, Kemenpora berkolaborasi dengan Komidgi dan Kitabisa.org. Program Teach4hope by Kitabisa.org akan mengirimkan 40 orang terpilih, pemuda berusia 17 hingga 40 tahun, untuk mengikuti Kelas Pelatihan Barberman di Yogyakarta, serta Kelas Admin Disabilitas dan Sales di Jakarta. Sebanyak 10 orang diberangkatkan ke Yogyakarta, dan 30 orang di Jakarta.

Program Manager Teach4Hope, Tri Umi Asni menyebut, menyebut peserta yang dikirim adalah tulang punggung keluarga, yatim, piatu, yatim piatu, dhuafa, masyarakat ekonomi menengah bawah, serta disabilitas.

“Kami percaya potensi hebat ada di mana saja, termasuk dari teman-teman dengan background apapun itu. Semoga lewat kegiatan ini, peserta pelatihan dapat meningkatkan skill dan kemampuan agar mendapat kesempatan kerja serta kehidupan yang lebih baik”, ujar Tri Umi Asni.

Beasiswa pelatihan kerja ini akan terdiri dari 3 fase, yakni Fase Program Pelatihan Kelas selama 1 bulan di 24 Sesi mulai dari bulan Desember 2024 hingga Januari 2025. Kemudian, fase magang selama 2 bulan dari Januari-Februari 2025 dengan pendampingan fasilitator dan mentor berpengalaman. Terakhir, fase Monitoring dan Evaluasi (MONEV) selama 9 bulan (bulan Maret 2025 sampai Desember 2025) untuk menilai efektivitas program secara keseluruhan.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral