JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat mengalami fluktuasi sepanjang perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (7/1).
Namun pada akhirnya, indeks saham Indonesia itu ditutup melemah pada penutupan perdagangan, tidak mampu bangkit dari level psikologis di angka 7.000.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat melemah 6,71 poin atau 0,09 persen mencapai level 7.073,7.
Adapun sepanjang perdagangan sesi I berlangsung, IHSG bergerak dalam rentang 7.029-7.103, dengan nilai transaksi yang berhasil dibukukan mencapai Rp 4,57 triliun.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan melihat pullback yang terjadi pada perdagangan Senin kemarin bersamaan dengan kecenderungan pembentukan death cross di overbought area pada Stochastic RSI.
“Dengan demikian, pullback yang terjadi masih dapat ditoleransi, selama IHSG bertahan di atas level psikologis 7000,” katanya dalam riset hariannya, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (7/1).
Valdy melihat pasar sedang berspekulasi mengenai kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang lebih selektif dari perkiraan awal, dimana langkah tersebut diyakini berdampak positif terhadap ekonomi AS.
Kondisi ini lantas memperkecil kemungkinan The Fed melakukan pemangkasan lebih dari 2 kali di tahun 2025. Pasar juga disebut tengah mengantisipasi penunjukan pengganti Michael Barr, petinggi the Fed oleh Presiden AS, Donald Trump yang diperkirakan lebih ‘bank friendly’.
Valdy juga melihat, pasar tengah menanti data ekonomi domestik, yakni data terkait cadangan devisa dan penjualan motor pada periode Desember 2024, yang rencananya bakal dirilis pada Rabu (8/1) besok.
Untuk itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang dapat diperhatikan oleh para calon investor untuk memperoleh keuntungan, yang meliputi CPIN, TAPG, ARTO, JSMR dan TLKM.