JAKARTA – Menurut penelitian Global Traffic Scorecard 2024 yang dirilis oleh INRIX, Jakarta berhasil naik peringkat menjadi kota termacet ketujuh di dunia dari sebelumnya di peringkat 10.
Pengendara di Jakarta kehilangan sekitar 89 jam per tahun akibat kemacetan, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 65 jam.
Dalam penelitian tersebut, kecepatan rata-rata di pusat kota Jakarta hanya 20 km/jam (13 mil per jam), yang menunjukkan betapa parahnya tingkat kemacetan di ibu kota Indonesia ini.
Penelitian ini juga mengungkap bahwa Istanbul, Turki menjadi kota termacet di dunia dengan pengendara kehilangan waktu sekitar 105 jam per tahun karena terjebak kemacetan.
Analisis Data Global Traffic Scorecard 2024
Global Traffic Scorecard 2024 mencakup data dan tren transportasi di 946 wilayah perkotaan yang dianalisis di seluruh dunia. Temuan ini memberikan kemampuan untuk memantau dan mengukur lalu lintas di wilayah masing-masing.
Menurut INRIX, Lalu lintas dapat dilihat sebagai barometer bagi perekonomian. Pergerakan orang, barang, dan jasa menciptakan permintaan untuk perjalanan darat, tetapi ketika permintaan melebihi pasokan ruang jalan, hal itu mengakibatkan kemacetan.
Ini berarti bahwa meskipun kemacetan lalu lintas berdampak negatif terhadap perekonomian, itu merupakan gejala aktivitas ekonomi.
Metodologi Scorecard 2024
Global Traffic Scorecard 2024 menyediakan metodologi terkini untuk lebih memahami pergerakan di wilayah perkotaan di seluruh dunia.
Scorecard ini mencakup perbandingan penundaan perjalanan, kecepatan “last mile”, dan tren perjalanan berdasarkan pola perjalanan yang unik di setiap wilayah metropolitan.
Waktu perjalanan dihitung dengan melihat secara eksklusif waktu yang dibutuhkan untuk pergi dan pulang dari pusat-pusat pekerjaan utama di wilayah perkotaan dari lingkungan sekitar.