BONE – Hingga saat ini polisi masih menyelidiki pelaku penembakan yang menewaskan pengacara bernama Rudi S Gani (49) saat malam tahun baru di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kapolres Bone AKBP Erwin Syah mengatakan, sudah 18 saksi telah diperiksa, termasuk istri korban Maryam.
“Saksi sudah 18 orang dimintai keterangan. Termasuk saksi tambahan hari ini dan istri korban,” ujar Erwin Syah, Senin (6/1).
Erwin mengatakan, sampai saat ini Tim Gabungan Polres Bone masih melakukan penyelidikan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Mereka di-back up Resmob Polda Sulsel untuk terus mengumpulkan bukti dan menangkap dalang di balik pembunuhan ini.
“Tim Gabungan Polres Bone masih melakukan penyelidikan di sekitar TKP dan di-back up Polda Sulsel untuk mengumpulkan barang bukti dan pemeriksaan saksi-saksi,” katanya.
Dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik. Erwin menegaskan pihaknya akan segera mengungkap kasus penembakan maut tersebut.
“Masyarakat kita tidak boleh panik, tidak boleh khawatir. Kami hadir untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat,” tegasnya.
“Insya Allah Polri TNI dan seluruh komponen masyarakat, dengan komitmen kita untuk menjaga stabilitas keamanan. Sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan baik,” pungkas Erwin.
Diberitakan sebelumnya, Rudi S Gani tewas ditembak oleh orang tak di kenal (OTK) saat malam tahun baru di Kabupaten Bone.
Pengacara asal Kota Makassar itu ditembak saat berada di rumah istrinya di Dusun Limpoe, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone pada Selasa (31/12) sekitar pukul 21.50 Wita.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel telah melakukan pemeriksaan proyektil peluru yang bersarang di kepala pengacara tersebut. Hasil Labfor menunjukkan pengacara tersebut ditembak menggunakan senapan angin.
Polisi juga telah mengamankan 18 senapan angin milik warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) penembakan. Senjata itu kini diperiksa di labfor Polda Sulsel.
“Sudah ada 18 pucuk senapan angin yang diamankan dari beberapa warga masyarakat yang ada di sana. Senapan itu akan kita kaji secara Labfor,” tegas Erwin.