JAKARTA – Sobat Holopis pernah tidak merasa ngantuk, kemudian mata tiba-tiba langsung berair? Padahal Sobat Holopis sedang tidak merasa sedih, dan hanya kelelahan saja. Ternyata, hal ini sangat umum dirasakan oleh banyak orang dan sering dianggap remeh.
Namun, sebenarnya ada penjelasan ilmiah di balik mengapa mata Sobat Holopis cenderung berair ketika tubuh mulai merasa lelah dan mengantuk.
1. Peran Air Mata dalam Melindungi Mata
Air mata adalah salah satu mekanisme alami tubuh untuk melindungi dan menjaga kesehatan mata. Cairan ini dihasilkan oleh kelenjar lakrimal di sekitar mata dan memiliki beberapa fungsi utama, seperti:
- Melembapkan mata: Agar permukaan mata tetap lembap dan tidak kering.
- Membersihkan partikel asing: Air mata membantu menghilangkan debu, kotoran, atau partikel kecil yang mungkin masuk ke mata.
- Melawan infeksi: Kandungan enzim dalam air mata membantu melindungi mata dari bakteri dan mikroorganisme.
Ketika Sobat Holopis mengantuk, fungsi ini justru bekerja lebih intensif karena adanya perubahan pada mata dan tubuh.
2. Pengaruh Frekuensi Berkedip
Saat tubuh merasa lelah dan mengantuk, frekuensi berkedip Sobat Holopis cenderung menurun. Normalnya, manusia berkedip sekitar 15–20 kali per menit, tetapi saat mengantuk, frekuensi ini bisa berkurang drastis. Akibatnya, permukaan mata menjadi lebih rentan terhadap kekeringan.
Sebagai respons, kelenjar lakrimal mulai memproduksi air mata dalam jumlah lebih banyak untuk menjaga mata tetap lembap. Itulah sebabnya, mata sering terasa berair sebagai mekanisme perlindungan tubuh.
3. Aktivitas Sistem Saraf Parasimpatis
Rasa kantuk berkaitan erat dengan aktivitas sistem saraf parasimpatis, yang bertanggung jawab untuk kondisi istirahat tubuh. Ketika sistem ini aktif, produksi air mata dapat meningkat. Hal ini karena tubuh secara alami mempersiapkan diri untuk relaksasi, termasuk dengan memastikan mata cukup lembap selama tertutup saat tidur.
4. Mata Menjadi Lebih Sensitif Saat Mengantuk
Ketika mengantuk, otot-otot di sekitar mata menjadi lelah, dan ini dapat meningkatkan sensitivitas mata terhadap rangsangan eksternal seperti cahaya atau angin. Sensitivitas ini dapat memicu kelenjar lakrimal untuk menghasilkan air mata lebih banyak, sebagai respons terhadap iritasi ringan.
5. Tanda Tubuh Meminta Istirahat
Mata yang berair saat mengantuk juga bisa dianggap sebagai sinyal alami dari tubuh untuk beristirahat. Tubuh memiliki cara unik untuk memberi tahu Sobat Holopis kapan saatnya tidur, dan salah satunya adalah melalui produksi air mata yang meningkat.
Kapan Harus Khawatir?
Meskipun mata berair saat mengantuk adalah hal yang normal, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai jika terjadi secara berlebihan, seperti:
- Mata terus berair meskipun tidak mengantuk.
- Disertai rasa sakit, gatal, atau kemerahan.
- Produksi air mata sangat banyak hingga mengganggu aktivitas.
Kondisi-kondisi tersebut mungkin menandakan adanya iritasi, alergi, atau bahkan gangguan pada kelenjar air mata. Jika hal ini terjadi, konsultasikan dengan dokter mata untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Intinya Sobat Holopis, saat merasa mata mulai berair, ini adalah tanda bahwa tubuh meminta Sobat Holopis untuk segera tidur!