yandex
Senin, 6 Januari 2025

PB SEMMI Desak Polsek Cinangka Asep Iwan Dipecat Buntut Bos Rental Ditembak di Rest Area

Kita minta Propam Polda Banten periksa Kapolsek Cinangka beserta jajaran. Pecat Kapolsek Cinangka.

JAKARTA – Direktur Lembaga Bantuan Hukum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (LBH PB SEMMI) Gurun Arisastra mengutuk keras aksi koboy yang terjadi di Rest Area Balaraja KM 45 Tol Tangerang – Merak. Ditambah lagi sebelum kejadian penembakan, Polsek Cinangka diduga menolak permohonan pendampingan dari pihak korban.

“Kami sayangkan sebelum kejadian penembakan, berdasarkan keterangan keluarga korban, Polsek Cinangka menolak pendampingan terhadap korban,” kata Gurun kepada Holopis.com, Sabtu (4/1).

Oleh sebab itu, ia memohon agar Polda Banten segera menindak tegas jajarannya itu, serta memutasi Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan karena dianggap tidak becus menjalankan tugasnya sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat.

“Kita minta Propam Polda Banten periksa Kapolsek Cinangka beserta jajaran. Pecat Kapolsek Cinangka,” tegasnya.

Tangkap Pelaku Penembakan

Di sisi lain, ia juga meminta agar pelaku penembakan yang diduga kuat sebagai anggota TNI AL aktif segera ditindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang ada.

“Jika pelaku merupakan anggota TNI AL yang melakukan penembakan terhadap bos rental mobil, kita minta pelaku bukan hanya dipecat dari institusi TNI AL namun juga dilakukan proses pemidanaan akibat perbuatannya,” kata Gurun kepada wartawan, Sabtu (4/1).

Ia menilai bahwa komplotan terduga penggelapan mobil tersebut diusut tuntas. Sebab ia menduga bahwa aksi mereka merupakan bagian dari sindikat kejahatan profesional. Apalagi diketahui, ada penggunaan identitas ganda saat melancar aksinya, yakni melakukan rental mobil di Makmur Jaya Rental Motor.

“Melihat kronologisnya secara detail, kami punya keyakinan ini sindikat profesional, penilaian ini didasarkan pertama, pelaku yang menyewa mobil menggunakan identitas ganda dengan modus operandi KTP palsu,” ujarnya.

Apalagi saat merental mobil Honda Brio B 2696 KZO tersebut, pelaku juga merusak dua alat pendeteksi yakni GPS yang dipasang oleh pemilik rental agar dapat dipantai keberadaan unit secara realtime.

“Kedua, pelaku merusak GPS agar tidak terdeteksi, kemudian ketiga mengalihkan kendaraan kepada subjek orang yang memiliki senjata atau oknum yang bertugas sebagai alat negara, yang diduga agar masyarakat takut dan tidak berani untuk mengambil kendaraannya,” terangnya.

Dengan tiga alasan itu, Gurun menaruh keyakinan kuat bahwa praktik rental mobil ini merupakan sindikat kriminal yang memang dijalankan sangat profesional.

“Artinya ini penggelapan mobil dilakukan secara profesional,” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral