JAKARTA – Kasus norovirus meningkat di Amerika Serikat (AS) di mana jumlahnya saat ini dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Simak penyebab, gejala serta cara mencegah dan mengobatinya berikut ini.
Penyebab Kasus Norovirus Meningkat di AS
Pusat Pengendalian dan Penyakit AS (Control Centers for Disease and Prevention/CDC) melaporkan, terjadi kenaikan kasus virus norovirus dari 69 kasus pada 5 Desember 2024 menjadi 91 wabah seminggu kemudian –naik dua dari 41 wabah pada tahun sebelumnya. Dan hingga 23 Desember 2024, terdapat lebih dari 40 wabah virus yang suda dilaporkan oleh Minnesota Department of Health.
“Anda bisa tertular norovirus dengan secara tidak sengaja memasukkan partikel kecil kotoran (feses) atau muntahan ke dalam mulut Anda dari orang yang terinfeksi norovirus,” terang CDC.
Penyakit ini mewabah di AS bermula dari tiram mentah yang disajikan di sebuah acara California –sekitar 80 orang tertular. Selain itu di Hawaii virus ini menjangkiti puluhan orang yang berkemah di sebuah tempat pendakian populer dan menyebabkan lokasi pendakian tersebut ditutup.
Dan alasan utama mengapa penyakit ini bisa sangat menular adalah orang yang terinfeksi virus ini dapat melepaskan miliaran partikel norovirus yang tidak dapat Anda lihat tanpa mikroskop. “Hanya diperlukan beberapa partikel norovirus untuk membuat seseorang menjadi sakit,” kata CDC lagi.
Apa Itu Norovirus?
Norovirus merupakan virus yang sangat menular yang menyebabkan muntah dan diare, bahkan hingga gastroenteritis akut dan peradangan pada lambung atau usus. Gangguan ini dikenal dengan istilah “flu perut” atau “penyakit perut” –meski penyakitnya tidak berhubungan dengan flu.
Umumnya orang yang mengalami norovirus akan membaik setelah 1-3 hari. Namun demikian, mereka masih bisa menyebarkan virusnya selama beberapa hari setelah sembuh.
Norovirus ada beberapa jenis. Dan layaknya penyakit flu, Anda bisa tertular penyakit norovirus berkali-kali selama hidup. Dan jika sudah terinfeksi satu jenis, itu tidak akan melindungi Anda terhadap jenis norovirus lainnya. Mungkin inilah mengapa banyak orang bisa terinfeksi selama norovirus mewabah.
Seseorang yang terpapar virus ini baru akan mengalami gejalanya 12-48 jam setelahnya. Gejala umumnya ditandai dengan diare, muntah, mual, sakit perut, serta demam, sakit kepala, dan nyeri seluruh badan untuk gejala yang lebih parah.
Melihat gejala di atas, besar kemungkinan pengidap norovirus, akan mengalami dehidrasi karena muntah atau diare berkali-kali dalam sehari.
Penyebaran virus ini sangat mudah, cepat dan bisa melalui berbagai cara. Di antaranya:
· Melakukan kontak langsung dengan penderita norovirus, seperti merawatnya, berbagi makanan atau peralatan makan, atau bisa juga dengan makan makanan yang dipegangnya.
· Mengonsumsi makanan atau minuman cair yang terkontaminasi norovirus.
· Menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi lalu memasukkan jari yang belum dicuci ke dalam mulut.
Oleh karena norovirus sangat menular, Anda perlu mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri dan orang yang Anda kasihi, seperti:
· Mencuci tangan dengan benar dan sesering mungkin. Ingat, mencuci tangan harus dengan sabun di air mengalir. Hand sanitizer tidak bekerja baik dalam melawan virus
· Mencuci buah dan sayuran dengan benar, serta memasak makanan hingga benar-benar matang. Contohnya tiram dan kerang, harus dimasak di suhu internal setidaknya 145°F, yaitu suhu di mana norovirus yang tahan terhadap panas baru bisa mulai mati.
· Hindari mengkonsumsi makanan mentah, apalah jika Anda tidak tahu dari mana sumbernya. Salah satunya tiram dan kerang yang kemungkinan besar mengandung virus dan bakteri dan berisiko menularkan norovirus jika dimakan mentah.
· Jika sebelumnya Anda pasien atau merawat pasien norovirus, bersihkan dan disinfeksi semua permukaan benda yang terkontaminasi, cuci pakaian dengan air panas, dan jangan bersosialisasi selama 2 hari (48 jam) setelah gejala berhenti.
Cara Mengatasi Norovirus
Sejauh ini tidak ada obat khusus untuk mengobati penyakit norovirus. Sementara itu obat antibiotik tidak dapat membantu mengobati infeksi norovirus karena antibiotic diperuntukkan melawan bakteri, bukan virus.
Jika Anda menderita penyakit norovirus, minumlah banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat muntah dan diare serta membantu mencegah dehidrasi. Cairan yang dimaksud adalah air putih. Minuman olahraga dan minuman lain tanpa kafein atau alkohol mungkin bisa membantu mengatasi dehidrasi ringan, tapi minuman tersebut tidak mampu menggantikan nutrisi dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh Anda.
Jangan sampai Anda mengalami dehidrasi parah karena itu justru dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius. Jika itu sampai terjadi, dokter umumnya akan menyarankan Anda dirawat inap untuk mendapatkan cairan intravena atau IV –diberikan melalui pembuluh darah atau infus.
Yuk, cegah norovirus dengan memperhatikan kebersihan tubuh dan mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang.