yandex
Senin, 6 Januari 2025

Habib Syakur Harap Pelaku Penembakan di Tol Balaraja Ditangkap dan Ditindak Tegas

JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengutuk aksi koboy yang dilakukan terduga sindikat penggelapan mobil rental yang menembak mati korbannya di Rest Area KM 45 Tol Tangerang – Merak pada Kamis, 2 Januari 2025 dini hari menjelang subuh.

“Saya mengutuk keras tindakan tersebut. Ini bentuk kriminalitas yang mencederai rasa kemanusiaan,” kata Habib Syakur, Sabtu (4/1).

Apalagi pelaku penembakan diduga sebagai anggota aktif TNI Angkatan Laut. Menurutnya, dugaan kuat keterlibatan anggota TNI AL di dalam sindikasi yang menembak bos rental mobil Makmur Jaya Rental Motor tersebut menjadi ironi tersendiri.

“Pak Panglima sudah membenarkan dan sudah ditangkap oleh Pomal. Ini harus ditindak tegas,” sambungnya.

Menurut Habib Syakur, TNI harus menggandeng Polri untuk mengusut tuntas sindikat ini. Apalagi dengan keterlibatan anggota militer aktif, sangat memungkinkan sindikat tersebut bisa dikategorikan sebagai spesialis.

“Usut sindikatnya, ke mana saja jaringannya. Kemudian senjatanya jenis apa, dari mana ia dapat senjata, dan sudah berapa lama beroperasinya,” tuturnya.

Sebagai ulama dan tokoh agama asal Malang Raya, Habib Syakur menilai bahwa hukum harus ditegakkan. Apalagi jika melihat lagi video kronologi detik-detik penembakan, aksi para komplotan dianggap sebagai bentuk perencanaan. Sebab jelas keluarga Ilyas Abdurrahman yang merupakan pemilik Honda Brio yang digelapkan sindikat tersebut tak menggunakan senjata apa pun.

“Bisa dijerat hukuman maksimal, atau silakan tuntut hukuman mati. Ini bukan sekadar mencederai rasa kemanusiaan, tapi juga merusak wajah institusi TNI yang sangat kita hormati,” tegasnya.

Kepada keluarga korban, ia menyampaikan rasa bela sungkawa. Habib Syakur yakin publik akan terus menyorot kasus ini sehingga dapat dituntaskan secara adil dan transparan.

Insya Allah husnul khotimah. Mati di saat mempertahankan harta benda. Insya Allah syahid,” ujarnya.

Evaluasi Polri

Lebih lanjut, di bali insiden tertembaknya Ilyas Abdurrahman juga tak lepas dari insiden penolakan pendampingan yang sempat diminta pihak keluarga korban kepada Polsek Cinangka. Di mana kabarnya, pihak Ilyas memohon pendampingian pengejaran unit mobil rental mereka karena dikuasai oleh pria bersenjata api.

Karena tak ada respons baik dari pihak Polsek Cinangka, Ilyas dan rombongan memilih meninggalkan kantor polisi tersebut dan memilih mengejar lagi mobil Honda Brio karena melihat di notifikasi GPS terjadi pergerakan setelah sebelumnya berhenti sejenak.

“Saya kita ini bagian dari aspek yang wajib dan harus dievaluasi oleh Polri. Khususnya Itwasum, segera lakukan pembinaan SDM lagi agar pasukan di jajaran paling bawah siap dan sigap. Masak sih Polisi kalah sama respons cepat petugas Damkar,” ketusnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral