JAKARTA – Hari Meditasi Perdamaian Dunia, yang diperingati setiap tanggal 31 Desember, adalah momen yang mengajak umat manusia untuk bersatu dalam semangat kedamaian melalui meditasi.
Lahir dari serangkaian upaya eksperimental dan filosofi universal tentang kedamaian, hari ini telah menjadi simbol harapan bagi dunia yang lebih harmonis.
Namun, bagaimana sejarahnya bermula? Berikut ulasannya.
Awal Mula Gagasan
Pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an, dunia menghadapi berbagai konflik bersenjata dan ketegangan geopolitik. Saat itu, sekelompok peneliti, ilmuwan, dan spiritualis mulai mengeksplorasi bagaimana praktik meditasi dapat membawa dampak nyata terhadap konflik sosial.
Salah satu tonggak penting adalah eksperimen yang dilakukan di Yerusalem dan Lebanon, di mana sekelompok besar individu bermeditasi secara bersamaan dengan tujuan menciptakan resonansi kedamaian.
Hasil eksperimen ini mengejutkan banyak pihak. Data menunjukkan bahwa selama periode meditasi, tingkat kejahatan jalanan, kekerasan, dan insiden konflik di area tersebut mengalami penurunan signifikan.
Efek tersebut, yang dikenal sebagai “Efek Meditasi Maharishi,” menjadi dasar keyakinan bahwa meditasi kolektif memiliki potensi untuk memengaruhi kesadaran kolektif masyarakat.
Penetapan Hari Meditasi Perdamaian Dunia
Keberhasilan eksperimen ini menginspirasi para pemimpin spiritual dan aktivis perdamaian untuk mempromosikan meditasi sebagai alat transformasi sosial.
Pada tahun 1986, melalui konferensi internasional yang melibatkan berbagai tokoh agama, budaya, dan ilmuwan, diputuskan bahwa tanggal 31 Desember—hari terakhir dalam kalender Gregorian—akan didedikasikan sebagai Hari Meditasi Perdamaian Dunia.
Tanggal ini dipilih dengan harapan setiap individu dapat mengakhiri tahun dengan refleksi damai dan memulai tahun baru dengan tekad untuk menciptakan harmoni.
Tujuan dan Filosofi
Hari Meditasi Perdamaian Dunia didasarkan pada prinsip bahwa perdamaian dunia dimulai dari individu. Dengan bermeditasi, seseorang tidak hanya menenangkan pikiran dan mengendalikan emosi, tetapi juga memancarkan energi positif yang dapat memengaruhi lingkungan sekitar.
Dalam skala yang lebih besar, meditasi kolektif dipercaya mampu menciptakan “getaran” kedamaian yang melintasi batas-batas budaya, agama, dan negara.
Perkembangan Global
Seiring waktu, Hari Meditasi Perdamaian Dunia telah berkembang menjadi gerakan global. Berbagai komunitas meditasi, organisasi keagamaan, dan institusi pendidikan di seluruh dunia menyelenggarakan acara meditasi bersama pada tanggal ini.
Teknologi digital juga memainkan peran besar, memungkinkan jutaan orang untuk terhubung secara virtual dan bermeditasi bersama, meskipun berada di belahan dunia yang berbeda.
Mengapa Meditasi?
Meditasi, sebagai praktik kuno, telah terbukti secara ilmiah membawa berbagai manfaat, termasuk:
- Mengurangi stres dan kecemasan: Membantu individu mencapai ketenangan batin.
- Meningkatkan fokus dan empati: Memperbaiki hubungan interpersonal.
- Mendorong kedamaian internal: Membantu mengurangi dorongan untuk melakukan kekerasan atau konflik.