yandex
Rabu, 1 Januari 2025

Gilbhas Dorong Lebih Banyak “Korban Polisi” Cerita soal Razia Narkoba di DWP

JAKARTA – Komika Indonesia, Gilang Bhaskara (Gilbhas) berharap akan ada lebih banyak warga Malaysia yang bersuara soal kasus razia narkoba oleh oknum polisi di Ditres Narkoba Polda Metro Jaya dalam acara Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

“Gasss terusss warga Malaysia. Makin banyak yang bersaksi makin saya dukunggg!,” kata Gilbhas di akun X pribadinya @gilbhas seperti dikutip Holopis.com, Minggu (29/12).

Alasan mengapa dirinya mendorong agar lebih banyak orang Malaysia bersuara, sebab akan berdampak kurang baik jika masyarakat Indonesia seperti dirinya yang bersuara. Sebab, tak jarang ada jeratan UU ITE yang bisa dialamatkan kepada mereka yang mengeluarkan kritik di media sosial.

“Kalo kite yang cerite ada ITE dul, masa nanti polisi lagi yang jadi juaranye?,” ketusnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa ajang DWP 2024 diselenggarakan pada 13–15 Desember 2024 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam acara dugem terbuka skala internasional tersebut menyisakan catatan tersendiri khususnya bagi dunia aparat penegak hukum di Indonesia.

Pasalnya, ada 34 anggota polisi dari jajaran Polda Metro Jaya diperiksa oleh Ditpropam bersama Divisi Propam Polri atas kasus dugaan pemerasan yang dilakukan anggota Polri tersebut kepada pengunjung DWP. Dari 34 orang tersebut, 18 dinyatakan melanggar kode etik.

Modusnya adalah razia narkoba. Setidaknya, sempat beredar kabar total 400 orang warga Malaysia menjadi korban pemerasan yang dilakukan oleh Polisi. Dari total yang sempat beredar, kerugian sebanyak 9 juta Ringgit Malaysia (RM) atau setara Rp32 miliar.

Penjelasan Kadiv Propam Polri

Sementara itu, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim mengatakan bahwa total korbannya bukan 400 orang, melainkan 45 orang saja. Sementara untuk kerugian yang ditimbulkan bukan Rp32 miliar, melainkan Rp2,5 miliar.

Hal ini disampaikan Abdul Karim pada hari Selasa, 24 Desember 2024 setelah pihaknya melakukan investigasi dan identifikasi secara scientific.

“Mengenai barang bukti yang selama ini jumlahnya cukup besar yang sudah disampaikan banyak sekali di media. Ini perlu saya luruskan juga. Bahwa barang bukti yang telah kita amankan jumlahnya berapa Rp 2,5 miliar,” kata Karim.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral