yandex
Rabu, 1 Januari 2025

Optimisme Pertumbuhan Industri Asuransi Dibayangi Efek Domino Judol dan Pinjol

JAKARTA – Industri asuransi Indonesia di tahun 2025 diproyeksikan tetap tumbuh positif, didorong oleh optimisme pertumbuhan ekonomi nasional. Dukungan program pemerintah seperti pembangunan fasilitas kesehatan, infrastruktur pendidikan, dan perumahan rakyat memberikan peluang signifikan bagi sektor asuransi untuk berkembang.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menyatakan bahwa pertumbuhan sektor kesehatan akan mendorong peningkatan kebutuhan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Hal ini diperkuat dengan penguatan prudential underwriting dan peran medical advisory board dalam pemrosesan klaim kesehatan.

Selain itu, sektor asuransi mikro juga dapat memainkan peran penting dalam mendukung program intensifikasi pangan. “Mendorong perusahaan untuk melakukan penambahan modal, diversifikasi risiko, optimalisasi investasi, dan lain-lain,” kata Ogi.

OJK terus memberikan pendampingan kepada perusahaan asuransi dan reasuransi, terutama dalam manajemen risiko. Komunikasi dengan reasuransi global juga dilakukan untuk menghadapi hardening market, yang dapat memicu kenaikan premi.

Sebagai tindak lanjut POJK 11/2023, hingga saat ini sebanyak 41 perusahaan telah menyampaikan perubahan Rencana Kerja Pemisahan Unit Syariah (RKPUS). Beberapa di antaranya telah menyelesaikan proses spin-off atau pengalihan portofolio syariah.

“OJK tetap optimis di 2025 industri asuransi umum akan tetap tumbuh dan mencapai titik keseimbangan baru. Seiring optimisme pertumbuhan kredit perbankan dan pembiayaan yang tentunya membutuhkan produk asuransi kredit,” ungkap Ogi.

Efek Domino Judi Online dan Pinjaman Daring

Namun, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan bahwa praktik pinjaman daring (pinjol) dan judi online (judol) berdampak negatif terhadap lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan asuransi kredit.

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang terjerat kedua praktik ini masuk daftar hitam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), sehingga gagal mengajukan kredit motor.

“Namanya pinjol dan judol ayolah diberantas sampai tuntas. Ini ada efek domino di kita,” ujar Budi.

Per September 2024, premi asuransi kendaraan bermotor hanya tumbuh tipis sebesar 0,9 persen secara year-on-year (YoY), mencapai Rp 14,69 triliun. Di sisi lain, meski premi asuransi kredit tumbuh 21,1 persen YoY menjadi Rp 12,26 triliun, klaim asuransi kredit meningkat tajam sebesar 44,2 persen, mencapai Rp 10,48 triliun. Rasio klaim yang dibayar secara year-to-date (YtD) juga melonjak menjadi 85,5 persen.

“Ini efek domino dari praktik judol dan pinjol. Jadi ini satu ekosistem. Kita tidak tumbuh di asuransi ini, malah menuai klaimnya,” kata Budi.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral