JAKARTA – Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo menyoroti perihal bantuan sosial (bansos) yang dalam beberapa tahun belakangan ini begitu gencar disalurkan oleh pemerintah kepada masyarakat kurang mampu.
Menurutnya, alih-alih membantu perekonomian masyarakat, bansos-bansos yang diberikan pemerintah kepada masyarakat justru seringkali membuat upaya-upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pihaknya menjadi sia-sia.
“Saya sering pergi ke daerah timur, keuskupan-keuskupan itu kan selalu berusaha di dalam perjuangan memberdayakan masyarakat. Salah satu yang disampaikan kepada saya adalah bantuan-bantuan sosial langsung itu seringkali mematikan usaha pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (25/12) seperti dikutip Holopis.com.
Meskipun hal tersebut tidak sering terjadi, namun hal itu sekiranya dapat menjadi catatan bagi pemerintah maupun pihak terkait, agar tetap berhati-hati dalam penyaluran bansos.
“Saya kira suatu catatan yang penting, hati-hati dengan bantuan seperti itu, karena ketika mendapat bantuan langsung, gerakan pemberdayaannya berhenti. Padahal sudah diusahakan lama,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan pemerintah untuk terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam meramu berbagai kebijakan publik. Agar ke depan, kebijakan yang keluar tidak lantas menjadi kesulitan bagi masyarakat.
Namun ia meyakini, pemerintah dalam meramu kebijakan tentu sudah mempertimbangkan berbagai dampak setelahnya, terlebih dengan andil para ahli yang kerap memberikan masukan kepada pemerintah.
“Saya pikir pimpinan-pimpinan pemerintah juga sudah sungguh-sungguh memikirkan bahaya-bahaya seperti itu. Dan kita bersyukur banyak ekonom yang menulis, banyak ekonom yang berdiskusi bersama-sama. Dan saya yakin menyampaikan batasan-batasan yang benar-benar penting,” pungkasnya.