Senin, 23 Desember 2024

Tega! Israel Desak RS Terakhir di Gaza Ditutup

JAKARTAIsrael telah melakukan perintah penutupan terhadap salah satu rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di Gaza. Keputusan Israel ini pun membuat para tenaga medis kewalahan. Mereka dikabarkan kebingungan mencari cara untuk menyelamatkan ratusan pasien serta staff di rumah sakit.

Kepala Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, Husam Abu Safiya mengatakan bahwa pihaknya sangat sulit untuk mematuhi perintah dari Israel. Bahkan hal tersebut menurutnya adalah sesuatu yang mustahil.

Apalagi mereka tidak punya ambulan yang cukup untuk mengeluarkan semua pasien yang berjumlah ratusan orang, termasuk mereka yang bergantung pada peralatan medis.

“Saat ini kami memiliki hampir 400 warga sipil di dalam rumah sakit, termasuk bayi di unit neonatal yang hidupnya bergantung pada oksigen dan inkubator,” kata Husam, dikutip Holopis.com, Senin (23/12).

Ia mengatakan bahwa pesan ini mereka sampaikan saat dalam situasi yang menyeramkan, seperti pemboman besar-besaran, serta sasaran terhadap tangki bahan bakar yang bisa menyebabkan ledakan besar di sana.

Kami mengirimkan pesan ini dengan pemboman besar-besaran dan sasaran langsung terhadap tangka bahan bakar, yang jika terkena akan menyebabkan ledakan besar dan korban jiwa dalam jumlah besar bagi warga sipil,”  jelasnya.

Jawaban Pasukan Militer Israel

Sementara itu pasukan militer Israel diketahui tidak menanggapi komentar Husam Abu Safiya. Mereka hanya mengatakan bahwa Israel telah memberikan bahan bakar serta makanan ke rumah sakit.

Mereka juga mengatakan sudah membantu evakuasi 100 pasien dan perawat ke rumah sakit Gaza yang lain.

Namun, dijelaskan oleh Abu Safiya bahwa pasukan Israel memerintahkan pasien serta staf rumah sakit untuk Pindah ke pusat layanan kesehatan yang lebih buruk dari yang sebelumnya.

Sekedar mengingatkan kembali, sejak menyerang Gaza, Israel mengklaim bahwa mereka hanya menargetkan militant Hamas yang beroperasi di antara warga sipil, dan mereka tidak menargetkan warga sipil yang tidak bersalah.

Namun, Hamas membantah bahwa mereka beroperasi di antara masyarakat sipil. Sementara itu para mediator dan negara-negara internasional masih berupaya demi mengamankan gencatan senjata di Palestina.

Saat ini, pihak berwenang Gaza mengatakan Israel telah menewaskan 45.200 warga Palestina. Sementara itu sebagian besar dari 2.3 juta penduduk sudah mengungsi.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral