JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkap strategi pemerintahan era kepemimpinan Presiden Prabowo dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2028 mendatang.
Airlangga mengakui, bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% tersebut memang bukan hal yang mudah. Namun target pertumbuhan ekonomi tersebut akan dicapai secara bertahap, dimulai dengan capaian 5% di tahun ini.
“kita menginginkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, 8 persen, sekaligus suatu pertumbuhan ekonomi yang berkualitas untuk kesejahteraan rakyat dan berkelanjutan (sustainable),” ujar Airlangga dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com dari akun Instagram pribadinya, Jumat (20/12).
Untuk mencapai hal tersebut, terdapat tiga aspek kunci yang ditekankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo dalam menyusun strategi pertumbuhan ekonomi, yakni konsumsi, investasi, dan ekspor.
Dia menuturkan, bahwa strategi dengan penekanan pada ketiga aspek tersebut merupakan adopsi dari strategi pertumbuhan ekonomi yang dijalankan di era kepemimpinan Presiden Suharto.
“Aspek pembeda dari strategi yang akan dilakukan oleh pemerintahan hari ini adalah adanya pengelolaan pada faktor yang kritikal yakni ‘Incremental Capital Output Ratio’ atau ICOR,” jelas Airlangga.
Sebagai informasi, ICOR merupakan parameter yang menggambarkan besaran tambahan modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output. Semakin tinggi skor ICOR, maka investasi semakin tidak efisien.
Airlangga menuturkan, bahwa ICOR Indonesia saat ini berada di level 6 dengan investasi 32 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga ia menegaskan, pemerintah akan berupaya menekan ICOR hingga ke level 4.
“Pemerintah akan menekan ICOR sampai berada di level 4 agar dapat mencapai cita-cita pertumbuhan ekonomi 8%. Bismillah, dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja sama alias gotong-royong, insya Allah Indonesia akan tumbuh, makmur, adil dan maju. Aamiin,” pungkasnya.