KARAWANG – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Cellica Nurrachadiana, melakukan kunjungan langsung ke PT Monokem Surya pasca-insiden ledakan smelter yang terjadi pada Senin lalu. Peristiwa tersebut mengakibatkan dua karyawan meninggal dunia.
Dalam kunjungannya, Cellica memastikan pemenuhan hak-hak pekerja yang terdampak, khususnya hak ahli waris korban, telah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Kami memastikan bahwa perusahaan mematuhi kewajibannya, tidak hanya terhadap korban yang meninggal, tetapi juga terhadap 400 pekerja yang ada di perusahaan ini,” ujar Cellica, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (19/12).
Cellica mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil diskusi dengan Direktur Operasional PT Monokem Surya, Dadag, pelaksanaan SOP keselamatan dan kesehatan kerja (K3) telah dilakukan sesuai prosedur. Namun, hasil final penyebab ledakan masih menunggu investigasi lebih lanjut dari pengawas teknis industri dan pihak kepolisian.
“Area operasional yang terkena dampak akan dihentikan selama 1-2 tahun ke depan hingga investigasi selesai. Kami harus memastikan penyebabnya, apakah karena faktor teknis atau kesalahan manusia,” tambahnya.
Selain itu, Cellica juga berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk mempercepat proses pemenuhan hak bagi ahli waris korban. Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Di akhir kunjungan, Cellica menyempatkan diri untuk bertakziah ke rumah keluarga salah satu korban, Muhammad Lutfi. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
“Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa almarhum, menerima iman Islamnya, serta memberikan kekuatan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan,” tuturnya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja secara konsisten demi melindungi seluruh pekerja di lingkungan industri.