KARAWANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Karawang mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayah ini pada tahun 2024 mencapai 8,04 persen atau sekitar 100 ribu orang.
Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 8,95 persen atau sekitar 109 ribu orang.
Ahli Statistik Madya BPS Karawang, Mina Nur Aini menjelaskan bahwa TPT Karawang pada 2024 turun sebesar 0,91 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.
“Meskipun mengalami penurunan, masih ada sekitar 100 ribu orang yang menganggur,” ungkap Mina, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (15/12).
Mina memaparkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 yang menunjukkan perempuan lebih rentan menganggur dibandingkan laki-laki.
“TPT perempuan meningkat signifikan dari 7,39 persen pada tahun 2023 menjadi 9,32 persen di tahun 2024. Sebaliknya, TPT laki-laki justru turun tajam dari 9,67 persen menjadi 7,39 persen,” jelas Mina.
Penurunan TPT laki-laki mencapai 2,28 persen poin, sedangkan kenaikan TPT perempuan hampir 2 persen poin. “Kondisi ini menjadi isu yang memerlukan perhatian khusus,” tambahnya.
BPS juga mencatat penduduk usia kerja di Karawang pada Agustus 2024 berjumlah 1,96 juta orang. Dari jumlah tersebut, hanya 1,15 juta orang yang terserap di dunia kerja, sementara sekitar 100 ribu orang masih menganggur.
Jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, pengangguran di Karawang pada 2024 didominasi oleh lulusan SMA/sederajat, dengan TPT tertinggi sebesar 12,7 persen. Posisi berikutnya ditempati oleh lulusan SMP (10,76 persen), lulusan perguruan tinggi (7,95 persen), dan lulusan SD (1,60 persen).
“Pola ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Tamatan SMA masih menjadi kelompok terbesar yang sulit terserap di pasar kerja,” tandas Mina.
BPS berharap hasil survei ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan strategis, terutama untuk mengatasi tingginya pengangguran pada kelompok perempuan dan lulusan SMA.