JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah mengkaji rencana penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sejumlah calon emiten yang akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Indonesia, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyebut dari sejumlah calon emiten tersebut, terdapat alah satu emiten yang bergerak di sektor industri kripto.
“Saat ini hal yang dapat kami sampaikan bahwa OJK sedang dalam proses penelaahan beberapa calon emiten, yang salah satunya memang ada yang bergerak di industri kripto,” kata Inarno dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (14/12).
Terpisah, Direktur Utama Datindo Entrycom, E Agung Setiawati menyampaikan, bahwa pihaknya sejauh ini telah menerima permintaan dari sebuah perusahaan kripto untuk bertindak sebagai Biro Administrasi Efek (BAE).
Hal itu ditujukan untuk mempersiapkan calon emiten kripto sebelum menjadi perusahaan yang tercatat dalam bursa saham di Tanah Air.
Wati menyebut, dana yang diincar untuk pencatatan perdananya itu kurang lebih sebesar Rp1 triliun. Bahkan perusahaan tersebut dikabarkan sudah menunjuk dua perusahaan sekuritas untuk menjadi penjamin pelaksana emisi calon emiten.
Kendati demikian, ia masih enggan untuk membeberkan nama perusahaan di sektor industri kripto yang akan IPO tersebut.