JAKARTA – Anak terakhir Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid alias Inayah Wahid ikut memberikan respons atas polemik ucapan “Goblok” Gus Miftah kepada pedagang es teh manis yang berjualan di Magelang, Jawa Tengah.
Respons Inayah ini setelah melihat postingan Gus Miftah di akun Instagramnya, yang memposting borong dagangan penjual kaki lima dalam sebuah majelis yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta.
“Nggak ada gunanya kamu sok mborong es tehnya kalau kamu merendahkan Beliau di depan publik,” kata Inayah dalam akun X pribadinya @inayahwahid seperti dikutip Holopis.com, Rabu (4/12).
Menurutnya, sebagai seorang pendakwah dan sesama manusia, kewajibannya adalah saling menjaga harkat dan martabat manusia lainnya. Bukan sekadar memborong dagangannya. Etika sosial ini menurutnya harus diterapkan oleh semua pihak termasuk Gus Miftah.
“Yang wajib itu menjaga harkat martabat sesama manusia, bukan mborong dagangan,” tuturnya.
Bahkan ia juga menyentil pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji tersebut sebagai ulama jalur pengakuan belaka, tanpa dibekali ilmu yang mumpuni.
“Susah emang kalau pemuka agama jalur ngaku-ngaku, bukan jalur ngilmu,” ketus Inayah.
Dengan menukil kasus umpatan Gus Miftah kepada pedagang es teh manis dalam Magelang Bershalawat yang diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Magelang tersebut, maka yang jauh mulia sebenarnya adalah pedagang es teh manis tersebut, bukan ulama yang ada di panggung itu. Apalagi mereka yang hanya jualan agama untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu saja.
“Lebih mulia dagang es teh daripada dagang agama,” ketusnya lagi.