JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bersama-sama dengan pemerintah dalam upaya memberantas judi daring atau judi online di Indonesia.
Ajakan itu disampaikan Meutya dalam acara Wisuda Akbar Da’i Standardisasi MUI 2024, yang berlangsung di Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (30/11).
“Kami mengajak Majelis Ulama Indonesia atau MUI untuk bersama-sama memerangi judi online,” kata Meutya dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (1/12).
Menurutnya, para pendakwah atau da’i di bawah naungan MUI memiliki peran penting dalam memberikan pencerahan kepada umat mengenai bahaya judi online, baik itu dari aspek agama, moral, maupun sosial.
Meutya menyampaikan, ruang digital saat ini diwarnai dengan konten negatif, seperti promosi judi online yang terus menyasar berbagai kalangan masyarakat.
Sehingga menurutnya, langkah-langkah kolaboratif seperti hal tersebut perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kebijakan guna merebut kembali ruang digital dari pengaruh buruk tersebut.
“Ruang digital perlu diisi dengan nilai-nilai yang positif. Para dai menjadi garda terdepan dalam menyampaikan pesan moral kepada umat sekaligus memberikan edukasi mengenai bahaya judi online,” ujar Meutya.
Di era digital seperti saat ini, dakwah harus disampaikan dengan cara yang relevan dan menarik agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah, Komdigi akan terus mendorong literasi digital di kalangan dai untuk membantu mereka memahami tantangan dan peluang di ruang digital.
Literasi digital ini akan menjadi bekal bagi para dai untuk menghadapi isu-isu yang berkembang di masyarakat, termasuk dampak negatif judi online.
Menteri Komdigi Meutya Hafid menegaskan langkah itu sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan transformasi digital sebagai salah satu prioritas nasional.
Ia berharap para dai dapat memainkan peran strategis dalam menciptakan ruang digital yang aman dan produktif.
