JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp1,78 triliun dalam sepekan, atau selama periode 25-28 November 2024. Terbesar hengkang dari pasar saham.
“Berdasarkan data transaksi 25-28 November 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp1,78 triliun,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Holopis.com, Sabtu (30/11).
Ramdan mencatat selama periode sepekan, modal asing keluar dari pasar saham sebesar Rp2,01 triliun, kemudian di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tercatat aliran modal yang keluar sebesar Rp1,66 triliun.
Kendati demikian, masih ada aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,89 triliun selama sepekan terakhir.
Sementara itu, sepanjang 2024, berdasarkan data setelmen hingga 28 November ini, terdapat aliran modal asing sebesar Rp24,65 triliun yang masuk di pasar saham, Rp29,17 triliun di pasar SBN, dan Rp184,85 triliun di SRBI.
“Pada semester II-2024, nonresiden tercatat melanjutkan inflows sebesar Rp24,31 triliun di pasar saham, Rp63,13 triliun di pasar SBN, dan Rp54,50 triliun di pasar SRBI,” ujar Ramdan.
Untuk kinerja Rupiah, dibuka pada level (bid) Rp15.845 per USD pada Jumat (29/11) dari sebelumnya Kamis (28/11)yang ditutup pada level (bid) Rp15.865 per USD.
Sedangkan yield SBN 10 tahun turun ke 6,88 persen dibanding sebelumnya 6,904 peren.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” pungkas Ramdan.