Holopis.com JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung menguat terbatas pada awal perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (26/11).

Penguatan ini terjadi meskipun investor pada saat ini masih menanti rilis data ekonomi dan agenda penting di global dan dalam negeri pada pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada pembukaan perdagangan sesi pertama menguat 0,09 persen ke level posisi 7.320,47.

Selang enam menit setelah pembukaan, IHSG semakin meningkat, dimana indeks harga saham itu menguat 0,17 persen ke level 7.326,44.

Adapun untuk nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1 triliun, dengan volume transaksi mencapai 1,7 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 102.922 kali.

Proyeksi IHSG Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mengkonfirmasi rebound ke atas level psikologis 7.200 pada perdagangan Senin (25/11) kemarin. Bahkan melanjutkan penguatan ke atas level 7.300.

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, penguatan tersebut mengindikasikan berakhirnya fase konsolidasi di support area.

Hal itu, kata dia, membuat indeks composite di Bursa tersebut berpeluang menguji level MA200 di kisaran level yang lebih tinggi, yakni di rentang 7.330-7.350 pada perdagangan hari ini, Selasa (26/11).

Menurut Valdy, salah satu pemicu pembalikan arah IHSG adalah penurunan US 10 year Treasury Yield pasca adanya kabar Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan. Bessent diyakini fokus pada stabilitas ekonomi domestik.

“Kondisi ini diyakini memperbesar ruang pemangkasan suku bunga acuan The Fed di 2025, mengingat pemangkasan ini merupakan salah satu kebijakan ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS,” kata Valdy dalam riset hariannya, yang dikutip Holopis.com.

Valdy melanjutkan, penurunan US 10 year Treasury Yield tersebut berpotensi meredam capital outflow, bahkan berpotensi memicu capital inflow di pasar modal Indonesia. Apalagi ditambah dengan katalis Pilkada 2024.

“Suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak di 27 November 2024, terlepas dari hasil quick count berpotensi menjadi katalis inflow tersebut,” ujar Valdy.

Adapun pada perdagangan hari Selasa ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang dapat diperhatikan oleh para investor maupun calon investor.

Sejumlah saham itu di antaranya, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).