JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) menggunakan ‘macan’ berupa partai cokelat (parcok) untuk memenangkan pasangan calon tertentu dalam kontestasi Pilkada serentak 2024.
Hal tersebut diungkap Hasto saat menanggapi pernyataan mantan kadernya, yakni Maruarar Sirait atau Ara, yang menilai dukungan Anies Baswedan kepada cagub-cawagub Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, bakal membangkitkan macan tidur.
“Jokowi memang mencoba memakai macan berupa partai cokelat (Parcok) untuk pemenangan kandidat tertentu pada pilkada serentak 2024,” ujar Hasto di Jakarta, Senin (25/11) seperti dikutip Holopis.com.
Hasto pun menyatakan bahwa partai cokelat yang ia maksid sudah bergerak masif di Sumatera Utara (Sumut) demi menahan gerak politik pasangan calon, Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala.
“Jadi, keterlibatan partai coklat itu nyata di Sumatera Utara,” ujarnya.
Walaupun tidak secara eksplisit disebutkan partai apa yang ia maksud, apakah itu sasarannya ke institusi Polri atau ke pihak lain.
Anak buah Megawati Soekarnoputri tersebut mengatakan agenda partai colekat adalah mengalahkan Edy Rahmayadi yang diusung PDIP serta berasal dari kalangan Tentara.
“Kami sangat khawatir sangat prihatin dengan Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Edy Rahmayadi yang diblok sedemikian rupa, sehingga untuk dana saksi saja itu tidak tersedia,” tukasnya.
Sekadar diketahui, bahwa Edy merupakan Calon Gubernur Sumatera Utara petahana. Ia menjabat sebagai Gubernur pada periode 2018-2023.
Edy juga merupakan pensiunan TNI AD dengan pangkat Letnan Jenderal TNI Purnawirawan. Jabatan terakhirnya di TNI yakni Pangkostrad (Panglima Komando Strategi Angkatan Darat).
Setelah pensiun dari kedinasan TNI, ia pun bergabung dengan PDIP sebagai kendaraan politiknya.
Dalam kontestasi Pilkada 2024, Edy berpasangan dengan Hasan Basri Sagala. Pasangan ini diusung oleh enam partai politik, yakni ; PDIP, Hanura, Partai Buruh, PKN, Partai Ummat, dan Partai Gelora.
Sementara rivalnya yakni Bobby Nasution dan Surya diusung oleh 10 partai politik, yakni ; Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI.