Holopis.com JAKARTA – Bencana banjir merendam sedikitnya delapan desa di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat semenjak beberapa hari yang lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir masih bertahan hingga hari ini dengan ketinggian bervariasi.

“Banjir terjadi setelah intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota dan Kabupaten Bandung hingga menyebabkan debit air Sungai Citarum meningkat dan meluap ke permukiman warga,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Senin (25/11).

Abdul menjelaskan bahwa desa terdampak antara lain Desa Bojongsari, Bojongsoang, Tegaluar, Dayeuhkolot, Citereup, Rancamanyar, Sukamukti, dan Desa Sumbersari. Ketinggian muka air bervariasi antara 30-150 meter.

Akibat banjir tersebut, jumlah warga terdampak akibat kejadian ini sebanyak 3.976 Kepala Keluarga (KK) atau 11.082 jiwa.

“Sedikitnya 236 KK atau 707 jiwa terpaksa mengungsi di 10 titik pengungsian berupa masjid, sekolah, dan kantor desa terdekat,” jelasnya.

Berdasarkan informasi dari Badan SAR Kabupaten Bandung, tim pencarian dan pertolongan masih melakukan pencarian satu warga yang diduga hilang terseret arus.

Hasil kaji cepat sementara melaporkan kerugian materil yaitu 1.169 unit rumah terendam benjir, tiga unit rumah rusak berat, dua unit fasilitas ibadah terdampak, dan satu unit gudang terdampak.

Abdul menjelaskan bahwa BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan asesmen di lapangan dan mendistribusi bantuan permakanan, sembako, dan logistik untuk warga terdampak.

Selain itu, pemerintah daerah setempat mengupayakan percepatan penanganan darurat ini dengan upaya penyedotan genangan. Meskipun demikian, rencana ini akan dilaksanakan dengan melihat perkembangan cuaca.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kabupaten Bandung Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa hari kedepan.

Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah di Kabupaten Bandung

Selain banjir, BPBD Kabupaten Bandung turut mencatat beberapa kejadian tanah longsor dan pergeseran tanah pada Minggu (24/11).

Longsor terjadi akibat dipicu hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey. Tiga rumah terdampak dengan amblasnya tanah di teras rumahnya.

Lokasi lain terdampak longsor terjadi di Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenyan. Satu rumah ambruk tertimpa material tanah di tebing sebelah rumah.

Wilayah terdampak longsor lainnya berada di Desa Girimulya di Kecamatan Pacet, Desa Neglasari di Kecamatan Banjaran, Desa Sukamaju di Kecamatan Majalaya, Desa Sadu di Kecamatan Soreang, dan Desa Mekarsari di Kecamatan Pacet.

Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan Surat Keputusan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung dengan Nomor 300.2.1/KEP.682-BPBD/2024 terhitung mulai tanggal 23 November s.d. 6 Desember 2024.