JAKARTA – Kementerian Agama berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh umat beragama, tidak terkecuali bagi pemeluk Konghucu.

Hal ini diungkapkan Menteri Agama Nasaruddin Umar saat menyapa ribuan umat Konghucu di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

Dalam paparannya, Menag menuturkan tentang prinsip kesetaraan yang selama ini telah menjadi dasar kehidupan berbangsa sejak awal berdirinya Indonesia. Ini yang ia sebut sebagai pesan kebersamaan.

“Di Indonesia ini kita tidak mengenal istilah mayoritas dan minoritas. Kita juga tidak mengenal agama yang paling istimewa atau dominan di Republik ini,” kata Menag Nasaruddin, Rabu (20/11).

Menag Nasaruddin juga mengajak para umat Konghucu yang hadir dalam acara tersebut untuk bersatu meski dalam perbedaan.

“Lupakanlah perbedaan agama kita, perbedaan etnik kita, bahkan perbedaan keyakinan kita. Yang penting kita hidup di bawah payung besar NKRI. Inilah Indonesia, yang tidak mendiskriminasi sekecil apa pun warganya,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, pemerintah memberikan perhatian kepada seluruh umat beragama tanpa terkecuali, termasuk kepada para pemeluk agama Khonghucu.

“Perhatian pemerintah kepada warga masyarakat Khonghucu sangat besar. Dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun, kuantitas bantuan dan kerja sama pemerintah dengan Konghucu semakin berkembang,” jelasnya.

Alhamdulillah, perkembangan perhatian pemerintah terhadap agama Konghucu di Kementerian Agama luar biasa. Ada pembangunan sekolah tinggi agama Konghucu, bantuan tempat ibadah, hingga beasiswa untuk mahasiswa Konghucu. Kami berharap semua harapan warga Konghucu juga bisa terpenuhi sama seperti umat agama lainnya,” imbuhnya.

Turut hadir, Sekretaris Jenderal Kemenag Muhammad Ali Ramdhani, jajaran eselon I dan II Kementerian Agama, para staf khusus Menteri Agama, Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Konghucu Setjen Kemenag Susari, dan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi S Tanuwibowo.