HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rusia menuding Presiden Amerika Serikat untuk memperparah peperangan di Ukraina. Mereka mengatakan akan memberikan jawaban pasca Joe Biden memberikan izin Ukraina untuk menggunakan Rudal AS untuk menyerang Rusia.
“Sudah jelas bahwa pemerintahan Washington berniat untuk mengambil langkah dalam memanas-manasi dan memprovokasi tingkat ketegangan (Rusia-Ukraina), Jubir Kremlin Dmitry Peskov, dikutip Holopis.com, Selasa (19/11).
Sebagai informasi, sengketa rudal memanas ketika Moskow melancarkan serangan rudal ke kota Odesa di Ukraina, yang dilindungi oleh UNESCO.
Serangan itu kemudian menewaskan 10 orang serta melukai lebih dari 40 orang.
Dengan memanasnya situasi, Ukraina sudah lama meminta izin kepada Amerika Serikat, agar rudal mereka atau Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat atau ATACMS diizinkan digunakan untuk menyerang Rusia.
Ukraina beralasan bahwa mereka harus bisa melakukans erangan di Rusia, demi bisa mencegah serangan-serangan Rusia yang sleama ini sudah meratakan seluruh distrik kota dan menghancurkan fasilitas energi mereka.
Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh milik Amerika Serikat kepada sasaran-sasaran mereka di Rusia.
Pasca mendapatkan izin, Ukraina berencana untuk melancarkan serangan jarak jauh pertama mereka dalam beberapa hari mendatang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kemudian mengatakan bahwa rencananya tidak hanya kata-kata belaka.
“Saat ini, banyak media yang mengatakan bahwa kami telah mendapat izin untuk mengambil tindakan yang tepat,” kata Volodymyr Zelenskyy. “Namun serangan tidak dibuat dengan kata-kata, hal-hal tersebut tidak diumumkan,” lanjutnya.
Meskipun Ukraina sudah mendapatkan izin dari Amerika Serikat, mereka menolak untuk memberikan detail terkait serangan tersebut demi masalah keamanan operasional.
Amerika Serikat Tak Beri Komentar
Namun, pihak Amerika Serikat menolak untuk memberikan komentar terkait serangan itu. Kemudian pihak Rusia menjelaskan bahwa sikap Amerika Serikat yang sangat berbahaya itu, bisa memicu Perang Dunia III.
“Keputusan Washington untuk membiarkan Ukraina menyerang jauh ke Rusia dengan rudal jarak jauh AS dapat memicu Perang Dunia II dan akan mendapatkan respons yang cepat,” demikian disampaikan Wakil Ketua Pertama Komite Urusan Internasional Majelis Tinggi Rusia, Vladimir Dzahabarov.
Sementara itu, Putin memberikan peringatan bahwa jika ATACMS di gunakan, berarti aliansi NATO sudah menyatakan perang dengan Rusia.
Saat ini masih belum diketahui ada berapa banyak ATACMS yang ada di gudang Ukraina. Rudal tersebut dibuat oleh kelompok pertahanan AS Lockheed Martin dan memiliki jangkauan tertinggi 300 km.