HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengamat Politik yang juga Alumni Universitas Indonesia (UI), Insan Praditya Anugrah menyatakan bahawa program SKSG UI harus diaudit mulai dari proses penerimaan, pembimbingan hingga kelulusan.
Hal ini diutarakan untuk mencegah kelulusan yang terlalu mudah di UI atau ‘UI Easy Mode’.
“Tidak hanya berhenti di Bahlil, namun perlu audit mendalam terhadap pelaksanaan penwlerimaan, pembimbingan hingga kelulusan di SKSG UI,” kata Insan dalam keterangan persnya, Kamis (14/11).
“Hal ini penting karena di program S3 lain di UI terkenal dengan lamanya kelulusan 5 tahun karena matangnya proses pembimbingan dan riset. Jangan sampai program SKSG UI jadi program UI Easy Mode karena cepat lulus,” sambungnya.
Insan melanjutkan bahwa umumnya program S3 bidang sosial-humaniora seperti Ilmu Sejarah maupun Ilmu Politik terkenal dengan masa studi program doktoral 5 tahun. Hal ini karena matangnya proses riset, metodologi dan kajian teori di UI, supaya hasil riset benar-benar menghasilkan kebaruan ilmu pengetahuan.
“Umumnya orang-orang yang saya kenal mengambil doktor bidang sosial-humaniora itu lulus 5 tahun di UI. Lulusnya lama karena pengkajian teori,metodologi dan riset lapangannya harus matang supaya menghasilkan ‘novelty’ atau kebaruan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Insan melanjutkan selain Bahlil, terdapat sejumlah orang dengan pengaruh politik tinggi lulus dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun di SKSG UI. Hal ini perlu diaudit jangan sampai kekuasaan dan uang menumpulkan sistem pendidikan tinggi di Indonesia.
“Selain Bahlil, ada pula orang-orang dengan pengaruh politik dan jabatan tinggi yang lulus kurang dari lima tahun. Ini perlu diaudit jangan sampai pendidikan tinggi tumpul akibat pengaruh politik maupun uang” pungkas Insan.