HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal bergerak konsolidatif pada perdagangan hari Kamis, 14 November 2024, seiring dengan masih banyaknya sentimen negatif dari yang membayangi.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memproyeksi indeks saham dalam negeri itu berpotensi menguji support 7250 dan resistance di angka 7.430.
“Secara teknikal, IHSG mengalami normal pullback usai menguji MA200, disertai dengan pergerakan indikator MACD yang bergerak sideways,” tulis Valdy dalam riset hariannya, yang dikutip Holopis.com, Kamis (14/11).
Valdy mengatakan, IHSG masih dibayangi oleh data inflasi konsumen Amerika Serikat yang dirilis pada Rabu (13/11). Pasar saat ini juga tengah menantikan data inflasi produsen Amerika Serikat bulan Oktober.
Diperkirakan, inflasi akan mengalami peningkatan ke level 2.20 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari level sebelumnya di 1.80 persen yoy pada September 224.
“Kenaikan ini menandakan adanya tekanan biaya yang lebih tinggi pada tahapan produksi, yang berpotensi memengaruhi kenaikan harga barang,” terang Valdy.
Selain itu, Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell pada hari yang sama juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidatonya, dimana arah kebijakan moneter bank sentral AS menjadi isi pidato yang banyak dinantikan pasar.
“Ekspetasi dari pidato tersebut adalah Powell akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter, khususnya terkait pemangkasan suku bunga yang mungkin berlanjut hingga akhir tahun ini, setelah melihat perkembangan data inflasi baik dari sisi konsumen maupun produsen,” tutur Valdy.
Lebih lanjut, fokus pasar juga akan tertuju pada rilis data GDP Kuartal III-2024 sejumlah negara di Kawasan Eropa, yang diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 0.90 persen yoy lebih tinggi dari kuartal II yang sebesar 0.60 persen yoy.
Di sisi lain, data produksi industri justru menunjukkan tren yang berlawanan. Data produksi industri bulan September diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi -1.1 persen yoy, setelah mencatatkan level positif sebesar 0.10 persen pada bulan Agustus.
“Penurunan ini mengindikasikan adanya tekanan dalam sektor industri, yang berpotensi memengaruhi pemulihan ekonomi di Eropa,” jelas Valdy.
Adapun pada hari ini, analis Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang bisa diperhatikan, yakni BBNI, BBRI, ASII, ERAA dan ADRO.