Holopis.com HOLOPIS.COM, SULSEL – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, menutup Sidang Raya Ke-18 Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Universitas Kristen Indonesia 2 Toraja, Jalan Poros Rantepao-Palopo, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Mengawali arahannya, Wapres menyampaikan salam dari Presiden Prabowo yang saat ini masih berada di Luar Negeri untuk melakukan kunjungan kerja.

“Sehat selalu, ya, Bapak-Ibu semua. Salam hangat dari Presiden Prabowo,” ungkap Wapres pada Rabu (13/11).

Wapres menekankan bahwa Pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen untuk menjaga dan memperkuat nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama dalam masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan peran serta para Tokoh Agama untuk mewujudkannya.

“Bapak dan Ibu semua yang hadir di sini, nanti bisa bersinergi dengan visi dan program Pemerintah, terutama untuk mengatasi masalah intoleransi,” tutur Wapres.

Lebih lanjut, Wapres berharap Sidang Raya Ke-18 PGI ini dapat melahirkan pemikiran-pemikiran konstruktif bagi anggota PGI dan masyarakat luas.

“Semoga acara ini bisa menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang baik juga,” ungkap Wapres.

Mengakhiri arahannya, Wapres meminta para anggota PGI untuk terus menjaga nilai-nilai persatuan dalam keberagaman untuk Indonesia yang lebih baik.

“Sekali lagi, Bapak dan Ibu saya titip agar toleransi di Indonesia ini bisa tetap terjaga,” tutup Wapres.

Usai menyampaikan arahan singkatnya, Wapres secara resmi menutup Sidang Raya tersebut dengan didampingi oleh Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, Ketua Umum PGI Terpilih Pendeta Jacky Manuputty, dan Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja Pendeta Alfred Anggui.

Sebelumnya, Sidang Raya Ke-18 ini dibuka oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada tanggal 8 November 2024 dan juga didahului dengan kegiatan pra Sidang Raya, yaitu Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) dan Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) tanggal 31 Oktober-03 November 2024.

Melalui kegiatan yang dihadiri kurang lebih 5000 orang ini, diharapkan gereja-gereja di Indonesia dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa serta mendorong terwujudnya masyarakat majemuk yang adil, damai dan sejahtera.