Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penyanyi legendaris, Ikang Fawzi, menggelar acara peringatan 40 hari kepergian istrinya, Marissa Haque. Acara yang berlangsung khidmat dan penuh haru ini dihadiri oleh keluarga, teman-teman dekat, serta rekan-rekan dari berbagai komunitas yang semasa hidupnya dekat dengan Marissa.

Melalui momen ini, Ikang mengenang sosok istri tercintanya sebagai figur yang berdedikasi dan penuh semangat dalam memperjuangkan kebaikan bagi orang lain.

“Hari ini adalah hari ke-40 setelah istri saya tercinta, Almarhumah Marissa Haque, berpulang. Kami berkumpul di sini hari ini untuk mengenangnya dan juga ingin meneruskan semangat yang beliau tinggalkan,” ucap Ikang Fawzi, dikutip Holopis.com, Rabu (13/11).

Ikang mengenang betapa perjuangan bersama mereka dulu sangat berarti dan meninggalkan banyak kenangan sejarah yang tak terlupakan. Menurut Ikang, kehadiran para sahabat mereka dalam acara ini adalah bentuk dukungan yang menguatkan, mengingat perjuangan yang telah dilalui bersama Marissa.

“Sejak awal, saya sering bertemu dengan orang-orang luar biasa dalam perjalanan hidup, yang berjuang keras meski dalam situasi sulit. Kami dulu berjuang bersama demi kepentingan banyak orang. Dulu, kami tergabung dalam organisasi Republik bersama Almarhumah dan rekan-rekan seperti Arihuti dan Farhadi. Kami memiliki banyak cerita sejarah yang sangat berarti,” kata Ikang Fawzi.

Ikang kemudian menyebutkan bahwa Marissa Haque adalah sosok yang mencintai pendidikan dan hal-hal yang bermanfaat bagi orang banyak. Karena itu lah, Ikang mengatakan bahwa almarhumah istrinya selalu melakukan sesuatu yang bertujuan untuk membantu orang lain.

“Istri saya sangat mencintai pendidikan dan segala hal yang memberikan manfaat bagi banyak orang. Semua yang ia lakukan selalu bertujuan untuk membantu orang lain. Bahkan sekarang, yang menyediakan konsumsi untuk acara ini adalah UMKM-UMKM yang pernah beliau bantu. Mereka kini sudah berkembang dan mampu membantu orang lain juga. Itu adalah wujud dari kebaikan yang beliau lakukan selama ini,” jelasnya.

Tidak hanya terlibat dalam kegiatan sosial, Marissa juga menorehkan prestasi akademis yang membuat Ikang bangga. Ia mengenang momen ketika Marissa menulis jurnal ilmiah bersama peneliti Jepang, di mana ia menjadi penulis utama sebagai bagian dari persyaratannya untuk mencapai gelar profesor.

“Saat kami berada di Jepang, Marissa menulis jurnal bersama peneliti Jepang dan menjadi penulis pertama dalam jurnal tersebut. Tulisan itu adalah bagian dari usahanya memenuhi persyaratan untuk menjadi professor. Meskipun beliau sudah berpulang, karyanya masih hidup dan terus memberikan manfaat, bahkan di sekolah tempatnya dulu berkarya. Sebagai suaminya, ini adalah kebanggaan tersendiri bagi saya,” ungkap Ikang.

Ikang menyatakan bahwa ia merasa memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan berbagai program dan kegiatan yang telah dirintis oleh Marissa. Hal ini, menurutnya, adalah wujud rasa cinta sekaligus penghormatan bagi sosok istri yang ia anggap luar biasa.

“Marissa ini memang sosok yang luar biasa. Setiap hari ia selalu diisi dengan agenda untuk membantu orang lain. Di tengah semua itu, dia tetap sangat memperhatikan saya, bahkan sekadar menemani saya makan ketika saya bilang, ‘Bu, saya makan nih.’ Saya bangga dengan bagaimana dia selalu mengutamakan orang lain,” ujar Ikang Fawzi.

Ikang menyampaikan harapan agar kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan Marissa dapat terus mengalir dan memberikan manfaat, terutama bagi anak-anak mereka. Ia berharap nilai-nilai positif yang ditanamkan Marissa dapat membimbing mereka dalam menjalani kehidupan, serta terus menginspirasi masyarakat luas.

“Saya berharap kebaikan-kebaikan yang dia lakukan bisa kembali kepada anak-anak kami, Insya Allah menjadi manfaat bagi mereka. Saya merasa punya kewajiban untuk melanjutkan apa yang dia lakukan, supaya dia tidak merasa menyesal dengan suaminya ini,” tutup Ikang Fawzi.

Sekedar mengingatkan kembali Sobat Holopis. aktris legendaris dan politikus Marissa Haque meninggal dunia pada hari Rabu (2/10) saat berada di rumahnya. Kematian mendadak Marissa pun meninggalkan luka yang mendalam kepada keluarganya, khususnya sang suami Ikang Fawzi.

Marissa Haque meninggalkan seorang suami, dan dua orang anak, Bella dan Chiki Fawzi.