HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas mengklaim bahwa dirinya merupakan sosok di balik rencana perubahan status Perum Bulog oleh Presiden Prabowo Subianto.

Adapun rencananya, Perum Bulog yang sejauh ini dikenal sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan diubah menjadi lembaga negara, yang dalam hal ini adalah badan stabilisasi pangan.

“Saya menyarankan kemarin agar Bulog jadi fungsi stabilisasi,” kata Zulhas, sapaan akrabnya usai melantik pejabat Kemenko Pangan, yang dikutip Holopis.com, Selasa (12/11).

Zulhas lantas berbicara, bahwa Bulog dulunya merupakan badan stabilisasi pangan. Gudang yang dimiliki Bulog dulunya sangat luar biasa. Namun saat ini, lanjutnya, kondisinya memprihatinkan karena banyak yang tak terawat.

“Kita merawat susah. Dari 1.800 sekian, sekarang yang bisa bekerja hanya 1.500,” ujar Zulhas.

Sebelumnya, wacana terkait perubahan status dan fungsi Bulog pernah dilempar oleh Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono dalam rapat kerja bersama DPR RI beberapa waktu lalu.

Dalam rapat itu, Wahyu mengungkap bahwa Bulog akan lepas dari Kementerian BUMN dan menjadi lembaga pemerintahan di bawah presiden.

Dia mengatakan, bahwa nantinya peran dan fungsi Bulog akan seperti Badan Gizi Nasional, dimana lembaga negara tersebut berada langsung di bawah koordinasi Presiden Prabowo Subianto.

Sekalipun tidak merinci lebih jauh, Wahyu mengaku dirinya hanya diminta Presiden Prabowo untuk menyiapkan peta jalan transformasi Bulog ke era seperti 50 tahun lalu.

“Kurang lebih seperti itu (seperti Badan Gizi Nasional) di bawah Presiden dong, langsung di bawah. Fungsinya dipelajari di sejarah, kita lihat sejarah, 50 tahun yang lalu namanya Badan Urusan Logistik, ini akan dikembalikan mirip,” ujar dia.