Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Salah satu pertanyaan yang kerap diterima dokter kulit: Benarkah sunscreen bisa menyebabkan kanker kulit? Kekhawatiran ini sebenarnya tidak berlebihan, mengingat sunscreen dibuat dari beberapa bahan kimia sehingga membuat masyarakat berpikir mungkin saja itu berpotensi mengancam kesehatan kulit.

Kasus dan Penyebab Kanker Kulit di Indonesia

Ya, benar saja, seperti yang dijelaskan Ahli Kimia Dr Michelle Wong bahwa sebagian besar kekhawatiran ini berasal dari benzena, kontaminan yang ditemukan di beberapa produk sunscreen. Namun demikian, kata Wong seperti diterangkannya di laman The Guardian, “Meskipun diketahui bersifat karsinogen, kemungkinan terbentuknya kanker bergantung pada seberapa banyak Anda terpapar.”

“Benzena adalah polutan udara yang umum, bahan tambahan pada bensin, dan diproduksi oleh kompor gas,” tambah Wong.

Namun begitu benzena ternyata tidak mudah menembus kulit, dalam satu aplikasi (sunscreen) mungkin hanya sekitar 1% saja yang terserap di mana rute utama paparannya adalah melalui inhalasi.

Sejauh ini Australia merupakan ibukota kanker kulit dunia. Disebutkan Sebaratnam bahwa setiap 6 jam ada 1 warga Australia yang meninggal karena melanoma (salah satu jenis kanker kulit).

Sejauh ini kanker kulit juga merupakan salah satu jenis kanker yang umum terjadi di Indonesia. Sementara di dunia, jenis kanker ini menduduki peringkat kelima setelah kanker paru, payudara, kolorektal, dan prostat. 

Seperti tercatat, di tahun 2018, ada 6.170 kasus kanker kulit non-melanoma dan 1.392 kasus kanker kulit melanoma di Indonesia. Bahkan menurut Globocan 2020, ada 18.000 kasus kanker kulit dengan angka kematian 3.000 kasus di Tanah Air. 

Penyebab kanker ini  umumnya adalah paparan sinar matahari (ultraviolet) yang berlebih, khususnya yang sampai mengakibatkan kulit terbakar (melepuh). Kondisi ini dapat merusak DNA sel kulit dan mengakibatkan kanker kulit.

Sunscreen Justru Membantu Mencegah Kanker Kulit

Tapi tahukah Anda bahwa kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang paling mudah dicegah –berdasarkan banyak penelitian ilmiah- dengan meminimalisir paparan sinar matahari salah satunya dengan sunscreen.

Dengan tegas Prof David Whiteman, ahli epidemiologi medis dan pakar pengendalian kanker di QIMR Berghofer Medical Research Institute, mengatakan, sunscreen jika digunakan dengan tepat justru dapat membantu menurunkan angka kanker kulit secara signifikan.

Whiteman mengibaratkan sunscreen dengan rompi anti peluru yang dapat menurunkan risiko kematian jika seseorang sampai tertembak. Ia juga menyarankan agar tiap orang harus dengan kemanjuran dan keamanan sunscreen.

Agar penggunaan sunscreen efektif dan Anda mendapatkan hasil yang optimal, lakukanlah beberapa tips berikut ini:

·       Disarankan menggunakan sunscreen dengan SPF50 atau SPF50+ sebelum riasan (pada wanita).

·       Gunakan sunscreen 20 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan.

·       Jumlah sunscreen yang disarankan adalah sekitar 1 sendok teh (sdt) pada tiap lengan, kaki, tubuh bagian depan, punggung dan wajah, termasuk leher dan telinga.

·       Aplikasikan ulang sunscreen setiap dua jam apapun jenis aktivitas Anda.

Nah, sekarang Anda jadi lebih tahu bahwa sunscreen berperan penting dalam meningkatkan kesehatan kulit Anda. Mulai sekarang, jangan pernah abses aplikasikan sunscreen terutama sebelum Anda beraktivitas di luar ruangan, ya.