HOLOPIS.COM, JAKARTA – Asosiasi Komik Indonesia (AKSI) sedang memfokuskan program untuk mengembangkan para pelaku Intellectual Property (IP) di Indonesia yang berfokus pada media komik.

Sekretaris Jenderal AKSI, Rizqi Rinaldi Mosmarth mengatakan bahwa saat ini AKSI sedang berupaya untuk berpartner dengan berbagai elemen di pemerintahan, dengan alasan asosiasi yang ia kelola tersebut adalah sebuah jembatan penting antara para pelaku industri komik dengan pemerintah Indonesia.

“Karena yang mampu menjadi jembatan antara industri ke pemerintah kan itu pasti asosiasi, jadi kami juga berusaha berkenalan dengan kementerian pendidikkan dan kebudayaan, sekarang kemendikdasmen, kemudian berkenalan dengan kemenparekraf, berkenalan dengan kementerian perdagangan,” papar Rizqi saat mengisi acara di Wondr Stage, Indonesia Comic Con 2024 hari kedua, Minggu (10/11) kepada Holopis.com.

Pria yang akrab dipanggil Eki ini juga berharap agar produk komik yang dihasilkan para pelaku komik tanah air dapat mengembangkan produknya menjadi sebuah program pendidikan komik.

“Seperti AKSI kadang-kadang mengadakan workshop, atau saya pribadi mengajar kuliah komik di UI,” lanjutnya.

Tidak hanya mengadakan program pendidikan, namun ia juga berharap para komikus Indonesia juga bisa mengembangkan produknya ke arah komersialisasi. Hal tersebut juga ia klaim sebagai gerakan yang saat ini sedang menjadi fokus dari AKSI.

“Jadi ada lapisan-lapisan dari sebuah produk yang namanya komik di belakang ada pendidikan di depan ada komersialisasi, ada pengembangan industri, nah itu yang sedang dilakukan oleh AKSI,” ujarnya.

Asosiasi Komik Indonesia sendiri dikatakan berkomitmen untuk memberikan ruang aman bagi seluruh seniman, pekerja kreatif, dan karyawan yang bersumbangsih untuk karya kreatif di tanah air dengan mengembangkan HAKI berbasis karakter dan komik.

Sekedar untuk diketahui, acara Indonesia Comic Con 2024 yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 10 November 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta ini digadang-gadang sebagai wadah yang mendukung dan memperluas dampak industri kreatif di Indonesia.

Dimana di dalam acara ini ada banyak pelaku pekerja kreatif yang memamerkan karya-karyanya agar terlihat di mata para pecinta pop culture di Indonesia.