HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menilai bahwa praktik korupsi dan pemborosan uang negara di Indonesia sangat besar. Bahkan, aparat hukum yang semestinya bertugas memberantas pelanggaran ini justru ikut ‘bermain’.

Pernyataan Prabowo tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK), Aries Marsudiyanto.

Menurut Aries, korupsi dan pemborosan uang negara terjadi di berbagai sektor, mulai dari kementerian, lembaga penegakan hukum, hingga Mahkamah Agung (MA).

“Kita semuanya tahu, beliau (Prabowo) sudah menyampaikan beberapa kali bahwa korupsi, pemborosan, kebocoran di Indonesia ini sangat luar biasa. Bahkan aparat pun juga sudah terlibat di dalamnya, yang seharusnya membersihkan malah ikut bermain,” ujar Aries kepada wartawan, Jumat (8/11).

Aries menambahkan bahwa praktik korupsi bahkan merambah lembaga-lembaga penegak hukum, Mahkamah Agung, dan kementerian, seperti dalam kasus judi online dan lainnya.

Prabowo, menurut Aries, menyampaikan bahwa negara tidak akan berhasil tanpa pemerintahan yang bersih. Pemerintahan yang bebas dari korupsi tidak mungkin tercapai bila aparat yang seharusnya menjaga justru terlibat.

Kepala negara juga meminta BPPIK untuk melacak dan menindak segala bentuk korupsi atau penyelewengan lainnya, baik di tingkat pusat maupun di pemerintah daerah.

Badan yang baru dibentuk ini diberi tugas mengawasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) agar berjalan sebagaimana mestinya.

“Ini adalah uang rakyat, ini adalah uang negara, jangan dirampok oleh aparatnya sendiri. Aparat jangan menjadi maling uang rakyat, justru harus mengamankan,” kata Aries.

Aries menekankan bahwa kebocoran anggaran yang besar di APBN dan APBD akan terus diberantas. Dengan mengurangi kebocoran, pertumbuhan ekonomi diharapkan semakin meningkat.