HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Perencanaan Kota Sedunia atau World Town Planning Day, diperingati setiap tanggal 8 November setiap tahunnya.

Tujuan peringatan tersebut, untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menciptakan kota layak huni melalui penataan dan perancanaan kota.

Awalnya, Hari Perencanaan Kota Sedunia digagas oleh profesor dari Buenos Aires University yakni Carlos Maria Della Paolera pada tahun 1949.

Selanjutnya, tanggal 8 November disepakati oleh lebih dari 30 negara di dunia sebagai peringatan Hari Perencanaan Kota Sedunia.

Tolok ukur keberhasilan perencanaan kota ditinjau dari produk pembangunan yang menjamin perubahan, perbaikan, dan penyelesauan masalah.

Sehingga, perencanaan kota harus dilakukan secara berkelanjutan dan dikembangkan secara berkala. Perencanaan yang dimaksud tidak hanya dilakukan di pusat kota, tetapi juga pinggiran kota dan pedesaan.

Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk mendorong perencanaan kota dari perspektif global. Perencanaan kota yang baik harus fokus pada pertimbangan faktor aksesibilitas, transportasi, komunikasi, distribusi, dan lingkungan.

Ada tiga manfaat perencanaan kota, yang dikutip Holopis.com dari buku Arsitektur Kota, Perancangan Kota, dan Ruang Terbuka Hijau yang ditulis oleh Noor Hamidah dan Mahdi Santoso (2022).

Pertama, Merumuskan dan mencapai tujuan pembangunan. Kedua, Melakukan perbaikan dan menyelesaikan persoalan pembangunan kota yang baik dan ketiga mengoreksi kegagalan dan mengevaluasi pencapaian pembangunan kota.

Dengan adanya peringatan Hari Perencanaan Kota Sedunia, diharapkan tiap-tiap kota memiliki perencanaan yang baik.

Tidak hanya mengedepankan kemajuan, tetapi juga menyelesaikan masalah regional dan tetap mempertahankan lingkungan hidup.