HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengapresiasi respons Budi Arie Setiadi yang menyatakan diri tidak terlibat di dalam sengkarut kasus judi online sepanjang menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di era Presiden Joko Widodo.
Hanya saja ia menyarankan agar klaim sepihak Budi Arie tersebut dilanjutkan dengan pembuktian dalam pemeriksaan intensif dari Kepolisian, khususnya Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang saat ini memang menangani kasus tersebut.
“Saya apresiasi, artinya Budi Arie berani menyampaikan itu. Tapi alangkah baiknya ini dibuktikan secara hukum, biar terang benderang dan bukan klaim sepihak,” kata Habib Syakur saat dihubungi Holopis.com, Jumat (8/11).
Menurutnya, Budi Arie patut untuk dipanggil dan diperiksa atas dugaan keterlibatannya dalam jaringan bekingan situs judi online di Indonesia. Apalagi sejumlah mantan pegawainya telah menjadi tersangka di Polda Metro Jaya.
“Tanpa pemeriksaan, tanpa pembuktian hukum, tak bisa kita terima klaim sepihak dan pembenaran Budi Arie. Apalagi track recordnya di Kominfo juga banyak menjadi catatan tersendiri ya,” ujarnya.
Catatan yang mencuat dan telah menjadi perbincangan publik adalah Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang menjadi target serangan ransomware. Kemudian soal klaim informasi akun Fufufafa yang sempat dijanjikan Budi Arie akan diungkap ke publik. Dan yang terakhir soal pengetahuannya tentang para bandar judi online hingga tak ada satu pun yang diproses di internal Kominfo era kepemimpinannya.
Tiga catatan besar ini menurut Habib Syakur membuat dirinya tak begitu saja bisa percaya dengan klaim yang diucapkan oleh Ketua Umum ProJo itu.
“Ya gimana ya, kan banyak catatan itu ya. Integritasnya, bagaimana dia berucap tapi tak kelihatan hasilnya, mana bisa saya percaya. Saya kira rakyat juga tidak akan percaya,” tukasnya.