Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTAAktor Indonesia Giorgino Abraham mendapatkan tantangan khusus saat membintangi serial horor pertamanya yang berjudul 10 PM. Serial yang akan tayang di layanan streaming Prime Video ini memberikan nuansa baru yang berbeda bagi kariernya sebagai aktor.

“Series pertama aku main untuk genre horor, dan makanya tantangan sih pastinya untuk aku pribadi. Karena aku tahu kalau syuting horor memang dengar dari pengalaman teman-teman yang sudah pernah, ya memang cukup-cukup menegangkan,” kata Giorgino Abraham, dikutip Holopis.com, Kamis (7/11).

“Karena secara lokasi sendiri pasti akan memilih lokasi-lokasi yang gelap, yang memang auranya pasti lebih ke mistis. Terus properti-properti yang dipakai, tapi overall oke lah, cukup oke,” lanjutnya.

Memerankan Arvino, yang merupakan seorang penyiar radio, Giorgino Abraham mengakui bahwa ia mengalami kesulitan dalam menguasai teknik pemenggalan kata yang tepat, agar dialognya terdengar alami dan meyakinkan. Selain itu, ia juga harus memilih kosa kata yang sesuai dengan gaya bicara seorang penyiar, sehingga dapat menciptakan suasana yang misterius dan menegangkan.

“Mungkin lebih kepada intonasi bicara saja ya mungkin, sedikit membutuhkan effort lebih untuk pemenggalan kata terus penggunaan kosakata yang baik, yang bisa membuat para korban dari karakter aku ini jatuh ke dalam dosa,” kata Giorgino.

“Karena kita sebagai penyiar kan ya, saya sebagai penyiar di sini, jadi audionya memang harus grafiknya harus naik turun gitu. Di saat dia mengancam cukup dengan nada saja itu sudah bisa sampai gitu, biar orang penonton juga yakin, mendapatkan emosinya gitu lewat audio,” sambungnya.

Dalam perannya sebagai penyiar, Giorgino juga mengungkapkan bahwa penyiar memiliki kelebihan dalam menyampaikan pesan secara audio dengan kekuatan yang lebih. Namun, ia juga menambahkan bahwa pengalaman tersebut adalah sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, sehingga tantangan menjadi penyiar kali ini terasa cukup besar bagi dirinya.

“Iya seperti yang aku bilang bahwa secara penyiar sendiri itu kan punya kelebihan untuk menyampaikan pesan secara audio harus lebih kuat gitu kan, ya. Namun, itu yang belum pernah aku alami sebelumnya, makanya di saat menjadi penyiar ini tantangannya cukup besar untuk aku pribadi,” kata Giorgino.

Giorgino mengungkapkan bahwa hampir di setiap adegan, karakternya berhadapan dengan banyak korban yang dihantui oleh siaran radio setiap malam pukul 10. Ia merasa bahwa perannya sangat penting dalam membangun suasana misterius dan menegangkan yang menjadi ciri khas dari serial ini.

“Karena di sini bisa dibilang, aku salah satu peran yang memang membuat series 10 PM ini bisa bergulir. Karena hampir di setiap momen itu banyak korban-korban tokoh aku, Arvino, yang memang dihantui oleh siaran radio itu di setiap jam 10 malam, setiap hari Kamis,” ujarnya.

“Jadi memang itu sendiri yang menjadi tantangan, karena aku harus bisa memainkan peran seperti pada biasanya, aku harus berakting memainkan emosi dengan tertawa, marah, senyum, persuasif, semuanya aku sampaikan. Namun, lebih di dalam audio gitu, jadi tantangannya buat aku cukup,” lanjutnya.

Sebagai informasi Sobat Holopis, serial horor terbaru dari Falcon Black berjudul 10 PM telah resmi tayang di Prime Video sejak 5 November 2024. Dengan enam episode yang menarik, serial ini menggabungkan unsur supranatural dan teknologi yang menawarkan pengalaman menegangkan bagi para penontonnya.

Serial ini diadaptasi dari webtoon berjudul sama yang ditulis oleh komikus lokal dengan nama pena Arvidan. Serial ini dibintangi oleh Mawar De Jongh, Giorgino Abraham, dan Maxime Bouttier. Kisahnya berfokus pada seorang penyiar radio bernama Arvino, yang setiap malam Kamis membacakan cerita horor untuk pendengarnya. Namun, siaran misterius ini menyimpan agenda gelap yang memiliki konsekuensi besar bagi para pendengarnya.