HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi memandang bahwa memerangi kasus judi online tak boleh dikait-kaitkan dengan urusan politik praktis.
“Pernah Nyabup dari Gerindra kek, mau tim PDIP kek, Projo kek, kenal Jubir Istana kek, bodo amat! Karungin! Gak ada politik-politikan,” kata Islah Bahrawi dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Rabu (6/11).
Menurutnya, kasus judi online adalah kejahatan yang sangat terstuktur, sistematis dan masif yang berdampak langsung pada masyarakat menengah ke bawah. Bahkan tak sedikit kasus masyarakat bunuh diri, rumah tangga hancur dan sebagainya gegara terjerat judi online.
“Judol sudah jadi embrio kejahatan akut di masyarakat,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Islah Bahrawi pun mendukung upaya keras pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Polri dalam memberantas judi online sampai tuntas.
“Bravo pak Prabowo dan POLRI. Indonesia harus memakai kaca mata kuda untuk memerangi judol,” tegasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Polri tengah melakukan pengusutan kasus sindikat judi online. Tak tanggung-tanggung, rerata tersangka yang sudah ditangkap adalah pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang saat ini berubah nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Untuk kasus judi online yang melibatkan pegawai di Kementerian Komdigi, Polda Metro Jaya melalui Direkorat Reserse Kriminal Umum telah menangkap 16 (enam belas) orang tersangka.
Sementara untuk kasus judi online secara umum, Bareskrim Polri melalui Satgas Pemberantasan Judi Online telah menangkap 370 tersangka judi online dalam kurun waktu lima bulan terakhir, mulai 15 Juni hingga 1 November 2024. Adapun barang bukti yang disita oleh penyidik, antara lain 357 unit handphone, 572 unit laptop, 278 rekening, dan 34 situs judi online.